MAJAPAHIT MASA PEMERINTAHAN RAJA HAYAM WURUK
1350-1389
(Guna memenuhi
tugas ujian akhir semester mata kuliah sejarah Indonesia 1500)
Oleh
Kurniawati
Eka Lestari
NIM.
110110301002
ILMU
SEJARAH
FAKULTAS
SASTRA
UNIVERSITAS
JEMBER
2013
KATA PENGANTAR
I.
Latar
Belakang
Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri dari sekitar
tahun 1293 hingga 1500 M. Majapahit merupakan kerajaan yang
cukup berpengaruh di Indonesia sampai saat ini. Majapahit juga merupakan
kerajaan yang besar di Indonesia pada masa lampau. Wilayah kekuasaan majapahit
yaitu meliputi semua wilayah Nusantara termasuk Singapura dan sebagian kepulauan
Filipina.[1]
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai
Nusantara dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia.[2]
Secara
urutan waktu, kerajaan Majapahit terbentuk setelah runtuhnya kerajaan
Singasari. Tanggal
pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari
penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215
saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama
resmi Kertarajasa Jayawardhana.
Dilihat
dari sisi historiografi sejarah Majapahit ini hanya sedikit bukti fisik dari
kerajaan Majapahit dan sejarahnya pun masih diragukan atau tidak jelas.[3]
Sumber dalam penulisan kerajaan Majapahit oleh para sejarawan seperti Pararaton ('Kitab Raja-raja')
dalam bahasa Kawi dan Nagarakretagama dalam bahasa Jawa Kuno.[4] Pararaton terutama
menceritakan Ken Arok (pendiri Kerajaan Singhasari) namun juga memuat beberapa bagian
pendek mengenai terbentuknya Majapahit. Sementara itu, Nagarakertagama merupakan puisi Jawa Kuno yang ditulis pada masa
keemasan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk.
Dari bukti sejarah yang bernama
Nagarakertagama itu dapat dicerna bahwa pada masa pemerintahan raja Hayam wuruk
Majapahit mengalami masa kejayaannya. Dari disini juga dapat dilihat betapa
besarnya kerajaan Majapahit dan kuatnya pada pemerintahan saat itu.
II.
Rumusan Masalah
a. Siapakah Hayam Wuruk
b. Apa sajakah yang terjadi pada masa pemerintahan
Hayam Wuruk
c. Bagaimana sistem pemerintahan pada
saat itu sehingga bisa mencapai kejayaannya
BAB I
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
Asal
Usul dan Kehidupan Hayam Wuruk
Hayam
wuruk lahir pada tahun 1334, tahun yang Gajah Mada menyatakan sumpahnya Sumpah
Palapa. Hayam wuruk lahir dari pasangan Tribhuwana Tunggadewi dan Sri
Kertawardhana atau Cakradhara. Ibunya adalah putri dari pendiri Wijaya Raden
Majapahit, sedangkan ayahnya adalah anak dari Bhre Tumapel rendah raja
Singhasari. Dapat dilihat dari Pararaton dan Nagarakretagama kedua bukti
sejarah ini memuji Hayam Wuruk sebagai mahasiswa, orangnya tampan cerah,
berbakat, dan ahli dalam seni bela diri dari istana memanah dan pagar, serta
menguasai politik juga kitab suci, dan juga seni dan musik. Dari semua itu
dapat dilihat bagaimana ibu Hayam Wuruk mempersiapkan dan membekali ilmu kepada
dia guna untuk mempersiapkan Hayam Wuruk menjaddi raja Majapahit Berikutnya.
Hayam
Wuruk mewarisi tahta pada tahun 1350 pada usia 16 ketika patih (perdana
menteri) Gajah Mada berada di puncak karirnya. Di bawah pemerintahannya,
Majapahit diperpanjang kekuasaan di seluruh kepulauan Indonesia. . Kerajaan ini memiliki pengaruh di
seluruh nusantara, bahkan terhadap Negara-negara tetangganya di Asia Tenggara
(Hasan Djafar, 2009 : 2). Hal ini pun tak luput dari jasa patih yang
mendampingi Hayam Wuruk yaitu patih Gajah Mada yang terkenal dengan Sumpah
Palapanya.
Dlam
pemerintahannya Hayam Wuruk telah membawa seluruh rakyat Majapahit ke puncak
kejayaan dan keemasan. Membawa seluruh rakyatnya mengalami kemakmuran,
kesejahteraan dan keadilan. Setiap perayaan agung di pusat kerajaan dimeriahkan
oleh seluruh rakyat tanpa kecuali.
Pada masanya Majapahit
mencapai puncak kejayaannya
dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada
(1313-1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah. Pada
masa pemerintahannya itulah kerajaan-kerajaan lain di nusantara raya ini tidak
hanya sekedar sebagai negara bawahan yang tidak mempunyai kemerdekaan, tetapi
semua kerajaan itu bersama-sama dengan pemerintah pusat di Jawa Timur
mengembangkan potensi daerah masing-masing bagi kepentingan nusantara raya ini.
Walaupun demikian,
batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah-daerah kekuasaaan tersebut
sepertinya tidak berada dibawah kekuasaan terpusat Majapahit, akan tetapi
terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yang mungkin berupa monopoli oleh
raja.[5] Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam,Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta-dutanya
ke Tiongkok.[17][2]
Selain melancarkan
serangan dan ekspedisi militer, Majapahit juga menempuh jalan diplomasi dan
menjalin persekutuan. Kemungkinan karena disebabkan alasan politik, Hayam Wuruk
berkeinginan mempersunting Citraresmi (Pitaloka), putri dari Kerajaaan Sunda
sebagai permaisurinya. Mengetahui hal ini Kerajaan sunda menganggap lamaran ini
sebagai perjanjian persekutuan. Pada 1357 rombongan raja sunda beserta keluar
besar dan pengawal pergi ke Majapahit mengantarkan sang putri untuk dinikahkan
dengan Hayam Wuruk. Mengetahui hal ini Gajah melihat melihat peluang untuk
menaklukkan Kerajaan Sunda dengan paksa. Pertarungan antara keluarga kerajaan
Sunda dengan tentara Majapahit di lapangan Bubat tidak bisa dihindari. Meski
dengan gagah berani kerajaan Sunda melawan kerajaan Majapahit, kerajaan Sunda
masih kewalahan dan akhirnya dikalahkan. Hampir seluruh rombongan keluarga
kerajaan Sunda dapat dibinasakan secara kejam.[6]
Tradisi menyebutkan bahwa sang putri
yang kecewa, dengan hati remuk redam melakukan "bela pati", bunuh diri untuk membela kehormatan
negaranya.[7]
Kisah
pasundan Bubat ini menjadi tema utama dalam naskah Kidung Sunda yang disusun
pada zaman kemudian di Bali dan juga naskah Carita Parahiyangan.
Kisah ini disinggung dalam Pararaton tetapi sama sekali tidak
disebutkan dalam Nagarakretagama.
Beberapa
tahun kemudian Hayam Wuruk menikahi sepupunya, Paduka Sori. Pada tahun 1365
(atau 1.287 tahun Saka), Mpu Prapanca menulis Nagarakretagama kakawin, yang
pidato Jawa kuno untuk Raja Hayam Wuruk.[8]
Hayam Wuruk memiliki seorang putri, Putri Cown Kusumawardhani, dengan Ratu
Sori. Kusumawardhani menikahi seorang kerabat, Pangeran Wikramawardhana. Namun
dari selir permaisuri, Hayam Wuruk memiliki seorang putra, Pangeran Wirabhumi.
Pada masa
pemerintahan Hayam Wuruk ini ternyata Semboyan Bhineka tunggal Ika di cetuskan dalam
Kitab Kakawin Sutasoma (yang memuat semboyan Bhinneka Tunggal Ika tan Hana
Dharma Mangrwa) digubah oleh Mpu Tantular,dan kitab Nagarakretagama digubah
oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365
B.
Sistem
Pemerintahan Majapahit
Dari Pararaton dan Nagarakretagama dapat diketahui
bahwa sistem pemerintahan dan politik Majapahit sudah teratur dengan baik dan
berjalan lancar. Konsep politik ini menyatu dengan konsep jagat raya, yang
melahirkan pandangan cosmoginos.
Pada
masa pemerintahan Hayam Wuruk Majapahit telah mencapai puncak keemasan dan
kejayaannya. Majapahit juga memiliki susunan birokrasi yang teratur pada masa
pemerintahan Hayam Wuruk, dan kelihatannya struktur dan birokrasi tersebut
tidak banyak berubah selama perkembangan sejarahnya.[9] Raja dianggap sebagai
penjelmaan dewa di dunia dan ia memegang otoritas politik tertinggi. Ada pun wilayah
tinggal para dewa lokapala terletak di empat penjuru mata angin.
Raja
dibantu oleh sejumlah pejabat birokrasi dalam melaksanakan
pemerintahan, dengan para putra dan kerabat dekat raja memiliki kedudukan
tinggi. Perintah raja biasanya diturunkan kepada pejabat-pejabat di bawahnya,
antara lain yaitu:
1. Rakryan
Mahamantri Katrini,
biasanya dijabat putra-putra raja
4. Dharmma-upapatti, para pejabat keagamaan
Dari ke empat pejabat diatas ada
satu pejabat yang terpenting yaitu Rakryan Mapatihatau Patih Hamangkubhumi dalam Rakryan Mantri ri Pakira-kiran.
Pejabat ini dapat dikatakan sebagai perdana menteri yang bersama-sama raja
dapat ikut melaksanakan kebijaksanaan pemerintahan. Selain itu, terdapat pula
semacam dewan pertimbangan kerajaan yang anggotanya para sanak saudara raja,
yang disebut Bhattara Saptaprabhu.
Dalam susunan birokrasi demikian,
semakin dekat hubungan seseorang dengan raja maka akan semakin tinggi pula
kedudukannya dalam birokrasi kerajaan. Dalam
Nagarakretagamapupuh 89 : 2 memberitakan bahwa hubungan negara dengan
desa begitu rapat seperti singa dengan hutan. Jika desa rusak, negara akan
kekurangan bahan makanan “apan ikang pura len swawisaya kadi singha lawan
sahana yan rusaka thani milwa ng akurang upajiwa tikang nagara yan taya bhrtya
katon waya nika para nusa tekangreweka
hetu nikan pada raksan apageha lakih phala ning mawuwus” (Negara dan
desa bersambung rapat seperti singa dan hutan, Jika desa rusak, negara akan
kekurangan bahan makanan, Kalau tidak ada tentara, negara lain mudah menyerang
kita, Karenanya peliharalah keduanya, itu perintah saya!)
Pembagian wilayah, dalam
pembentukannya, kerajaan Majapahit merupakan kelanjutan Singhasari,[10] terdiri atas beberapa kawasan
tertentu di bagian timur dan bagian tengah Jawa. Daerah ini diperintah olehuparaja yang
disebut Paduka Bhattara yang bergelar Bhre atau "Bhatara i". Gelar tersebut merupakan
gelar tertinggi bangsawan kerajaan dan biasanya jabatan ini hanya untuk kerabat
dekat raja. Tugasnya ialah untuk mengelola kerajaan mereka, memungut pajak, dan
mengirimkan upeti ke pusat, serta mengelola pertahanan di perbatasan daerah
yang mereka pimpin.
Selama masa pemerintahan Hayam
Wuruk (1350 s.d. 1389) ada 12
wilayah di Majapahit, yang dikelola oleh kerabat dekat raja. Hierarki dalam pengklasifikasian
wilayah di kerajaan Majapahit dikenal sebagai berikut:
2.
Nagara:
diperintah oleh rajya (gubernur),
atau natha (tuan),
atau bhre (pangeran
atau bangsawan)
3.
Watek:
dikelola oleh wiyasa,
4.
Kuwu:
dikelola oleh lurah,
5.
Wanua:
dikelola oleh thani,
6.
Kabuyutan:
dusun kecil atau tempat sakral.
Sedangkan dalam Prasasti Wingun Pitu (1447 M) disebutkan bahwa pemerintahan
Majapahit dibagi menjadi 14 daerah bawahan, yang dipimpin oleh seseorang yang
bergelar Bhre.[11] Daerah-daerah bawahan tersebut yaitu:
1. Daha
2. Jagaraga
3. Kabalan
4. Kuhuripan
5. Keling
6. Kelinggapura
7. Kembang Jenar
8. Matahun
9. Pajang
10. Singhapura
11. Tanjungpura
12. Tumapel
13. Wengker
14. wirabumi
Pada saat Majapahit memasuki
era kemaharajaan Thalasokrasi saat pemerintahan Gajah Mada,
beberapa negara bagian di luar negeri juga termasuk dalam lingkaran pengaruh
Majapahit, sebagai hasilnya, konsep teritorial yang lebih besar pun terbentuk:
a) Negara Agung, atau Negara Utama, inti kerajaan
b) Mancanegara, area yang melingkupi Negara Agung
c) Nusantara,
adalah area yang tidak mencerminkan kebudayaan Jawa, tetapi termasuk ke dalam
koloni dan mereka harus membayar upeti tahunan
Ketiga katagori konsep teritorial itu masuk kedalam
lingkaran pengaruh Kerajaan Majapahit. Akan tetapi tidak hanya itu saja,
majapahit juga mengenal lingkup keempat yang didefinisikan sebagai hubungan
diplomatik luar negeri, seperti, Mitreka
Satata, yang secara harafiah berarti "mitra dengan tatanan
(aturan) yang sama". Hal
itu menunjukkan negara independen luar negeri yang dianggap setara oleh
Majapahit, bukan sebagai bawahan dalam kekuatan Majapahit.
Menurut negarakretagama pupuh 15,
bangsa asing adalah Syangkayodhyapura (Ayutthaya di Thailand), Dharmmanagari (kerajaan Nakhon Si Thammarat), Marutma,
Rajapura dan Sinhanagari (Kerajaan di Myanmar), kerajaan Champa, Kamboja(Kamboja),
dan Yawana (Annam).[12] Mitreka Satata dapat dianggap sebagai aliansi Majapahit,
karena kerajaan asing di luar negeri seperti China dan India tidak termasuk
dalam kategori ini meskipun Majapahit telah melakukan hubungan luar negeri
dengan kedua bangsa ini.
Pola kesatuan politik khas sejarah
Asia Tenggara purba yang seperti ini kemudian diidentifikasi oleh sejarawan
modern sebagai "mandala", yaitu kesatuan yang politik
ditentukan oleh pusat atau inti kekuasaannya daripada perbatasannya, dan dapat
tersusun atas beberapa unit politik bawahan tanpa integrasi administratif lebih
lanjut.[13] Daerah-daerah
bawahan yang termasuk dalam lingkup mandala Majapahit, yaitu wilayah
Mancanegara dan Nusantara, umumnya memiliki pemimpin asli penguasa daerah
tersebut yang menikmati kebebasan internal cukup luas.
Pada masa pemerintahan ini pun
terjadi perkembangan, pelestarian, dan penyebaran teknik pembuatan keris serta
fungsi sosial dan ritualnya. Teknik pembuatan keris mengalami penghalusan dan
pemilihan bahan menjadi semakin selektif. Keris pra-Majapahit dikenal berat
namun semenjak masa ini dan seterusnya, bilah keris yang ringan tetapi kuat
menjadi petunjuk kualitas sebuah keris. Penggunaan keris sebagai tanda
kebesaran kalanganaristokrat juga berkembang pada masa ini
dan meluas ke berbagai penjuru Nusantara, terutama di bagian barat. Selain
keris, berkembang pula teknik pembuatan dan penggunaan tombak.
Pada tahun 1389 Hayam Wuruk
meninggal dunia. Dan sangat disayangkan karena sepeninggalnya Hayam Wuruk
terjadi perang saudara antara anak permaisuri dan anak selir Hayam Wuruk hal
ini disebabkan perebutan tahta. Hal itu terjadi karena Wirabhumi
merasa mempunyai hak untuk tahta ayahandanya daripada Wikramawardhana menantu
Hayam Wuruk. Akan tetapi hal ini tidak berlangsung lama karena pertentangan
tersebut berakhir dengan kekalahan Wirabhumi dalam perang Paregreg. Wikramawardhana
pun menggantikan tahta Hayam Wuruk sebagai raja Majapahit. Akan tetapi
peperangan tersebut merupakan salah satu faktor kemunduran Majapahit pada masa
berikutnya.
BAB III
KESIMPULAN
Majapahit pada pemerintahan Hayam
Wuruk mengalami kejayaannya dan semua itu pun tidak luput dari jasa patihnya
yang sangat kuat dan terkenal dengan sumpah Palapa yaitu patih Gajah Mada.
Wilayah kekuasaan Majapahit pada saat itu meliputi semua kepulaun Nusantara
termasuk Singapura dan sebagian kepualaun Filipina. Dari semua itu dapat dilihat
betapa besarnya wilayah kekuasaan Majapahit dan sudah dapat ditebak bahwa
kekuatan bala tentaranya sangat kuat. Dan pada masa pemerintahan ini pun ternyata Semboyan Bhineka tunggal Ika di cetuskan dalam
Kitab Kakawin Sutasoma (yang memuat semboyan Bhinneka Tunggal Ika tan Hana
Dharma Mangrwa).
Dan
yang sangat menakjubkan lagi pada saat itu tatanan pemerintah Majapahit sudah
tertata dengan sistem yang rapi. Tidak heran apabila kerajaan majapahit pada
masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk ini sangat berjaya. Selain tatanan sistem
pemerintahannya yang rapi, Majapahit pada saat itu sudah mengenal hubungan
diplomatik dengan luar negeri, Seperti, Mitreka Satata, yang secara
harafiah berarti "mitra dengan tatanan (aturan) yang sama". Dengan
hal ini telah menunjukkan bahwa Hayam Wuruk sangat pandai dalam mengatur
strategi pemerintahannya.
DAFTAR PUSTAKA
Poesponegoro, M.D., Notosusanto, N.
(editor utama). Sejarah Nasional Indonesia. Edisi ke-4. Jilid II. Jakarta: Balai Pustaka, 1990,
hal. 436.
Y. Achadiati S, Soeroso M.P., (1988). Sejarah Peradaban Manusia:
Zaman Majapahit.. Jakarta: PT
Gita Karya. hlm. 13.
M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern 1200-2004, Edisi
ke-3. Diterjemahkan oleh S.Wahono
dkk. Jakarta: Serambi, 2005, hal. 55.
Slamet Muljana. Menuju Puncak Kemegahan (LKIS,
2005)
Drs. R. Soekmono, (1973, 5th reprint edition in 1988). Pengantar
Sejarah Kebudayaan Indonesia 2,
2nd ed.. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. hlm. 72.
Internet
Diposkan
oleh Arjuna
Wiwaha
.ww.parisada.org/index.php?option=com_content&task=view&id=1623&Itemid=29
.http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Bubat
Terjemahan Lengkap Naskah Kakawin Nagarakretagama, dari blog World History Note,
historynote.wordpress.com
[3] Taylor, Jean Gelman
(2003). Indonesia: Peoples and Histories. New Haven and London:
Yale University Press. hlm. pp.29.
[4] Johns, A.H. (1964). "The
Role of Structural Organisation and Myth in Javanese Historiography". The Journal of Asian
Studies 24 (1): 91–99.
[8] Myron
Malkiel-Jirmounsky (Mei 1939). "Studi dari The Antiquities Artistik
Belanda India". Harvard Journal of Asiatic Studies (Harvard-Yenching
Institute) 4 (1): 59-68. doi: 10.2307/2717905. JSTOR 2.717.905.
[13]Dellios, Rosita (2003-1-1). "Mandala:
from sacred origins to sovereign affairs in traditional Southeast Asia" (dalam bahasa inggris). Bond
University Australia. Diakses pada 11 Desember 2011.
izin copas yah :D
BalasHapusiya monggo....
BalasHapusmakasih sudah berkunjung
Good luar biasa sekali tulisanya
BalasHapushttps://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.sg/2017/11/5-hal-ini-dapat-memperkuat-kuku-setelah.html
BalasHapushttps://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.sg/2017/11/cara-gampang-bikin-kulit-kinclong-pakai.html
https://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.sg/2017/11/studi-ingin-berumur-panjang-dan-awet.html
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At Dominovip.com ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
- Skype : Vip_Domino
- WHATSAPP : +62813-2938-6562
- LINE : DOMINO1945.COM
- No Hp : +855-8173-4523