Sabtu, 12 Januari 2013

Imprealisme Dan Kolonialisme Inggris di India


Absract
Imperialism and colonialism begins with the exploration of the ocean by the adventurers and Skipper ocean of western nations. The factors that drive these nations around the world to explore the ocean towards the East, ancient Imperialism lasted from ocean exploration by the Spanish and Portuguese in the XV-XVI centuries. They aim to find a wealth of gold, spread Christianity, and fight for the glory of the State or the king. Therefore, their motto is gold, gospel and glory. The more widely-held territory, the stronger and Famous State and its king. Modern imperialism evolved since the Industrial Revolution in the eighteenth century. The essence of modern imperialism is economic progress and relies on industrialization. Drivers of the emergence of modern imperialism, among others, the interest for investment, marketing industry, obtaining raw materials, and because of the excess population of Europe. Pioneers of modern imperialism is the first to introduce Inggris. Figure of  imperialism in the nineteenth century Disraeli was Prime Minister of Britain.
Keyword: Imprealism,kolonialism


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Paham kolonialisme dan imperialisme berkembang di Eropa sekitar abad ke-16. Paham ini mendorong bangsa Eropa untuk mencari dan memperluas wilayah kolonialnya. Bangsa-bangsa Eropa mulai menginvasi daerah-daerah yang berada di Asia, Afrika, dan sebagainya. Dan salah satu jalan atau pintu gerbang untuk menguasai negara-negara di Asia adalah Mesir. Bangsa Eropa yang dapat menguasai Mesir, mereka akan lebih mudah untuk mengusai wilayah lain yang berada di Asia, termasuk India. Pada 1600-an, British East India Company (EIC) membangun pos-pos niaga di sebagian wilayah perkotaan India. Badan perdagangan ini bertujuan untuk mencari keuntungan.Tetapi sebelum membahas tentang bagaimana proses terjadinya kolonialisme dan imperialisme di India. Kita harus tahu apa itu kolonialisme dan imperialism, serta apa dampak dari kolonialisme dan imprealisme itu, penulisan ini menitik beratkan pada keadaan setelah kolonialisme dan imprealisme india oleh Inggris.

B.     Rumusan Masalah
Dari pemaparan di atas dapat di tarik poin penting yang meliputi:
a.       Pengerian Imprealisme dan kolonialisme
b.      Sebab-sebab masuknya Negara Inggris di India
c.       Dampak dari imprealisme kolonialisme di India

C.    Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini untuk menjelaskan tentang Imprealisme dan Kolonialisme di India yang terjadi sampai abad XIX, dimana dalam proses tersebut pastilah Tidak terjadi penjajahan biasa saja hal ini dapat di dilihat dari uangkapan  India merupakan tambang emas, ‘the jewel of the crown in the British Empire...” (Zachary, Nunn, t.t) yang membuat bangsa inggris tidak akan mudah melepaskan India, hal ini sangatlah perlu diketahui kebenarannya.


BAB II
PEMABAHSAN
A.    Pengertian Imprealisme Kolonialisme
Imperialisme secara etimologis berasal dari bahasa Latin “imperare” yang berarti “memerintah”. Hak untuk memerintah disebut “imperium”. Orang yang diberi hak imperium disebut “imperator”, yang biasanya adalah ialah raja. Kerajaannya disebut imperium. Kekuasaan seorang raja diukur berdasarkan luas daerahnya, maka selalu ada keinginan memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang disebut imperialisme. Imperialisme sendiri berarti politik untuk menguasai seluruh dunia untuk kepentingan suatu kerajaan atau Negara (dengan paksaan). Penguasaan tersebut dilakukan tidak hanya dengan kekuatan senjata, bahkan dengan kekuatan ekonomi, kebudayaan, agama dan ideologi. Kata imperialisme digunakan pertama kali di Inggris pada akhir abad XIX. Disraeli, perdana menteri Inggris, ketika itu mengatakan politik yang ditujukan pada perluasan kerajaan Inggris hingga suatu “impire” yang meliputi seluruh dunia.
Imperialisme terbagi dua, yaitu Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism) dengan semboyan gold, gospel, and glory (kekayaan, penyebaran agama, dan kejayaan), dipelopori oleh Spanyol dan Portugal. Imperialisme Modern (Modern Imperialism). Industri besar-besaran (akibat revolusi industri) membutuhkan bahan mentah yang banyak dan pasar yang luas. Mereka mencari jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah dan pasar bagi hasil-hasil industri, dan juga sebagai tempat penanaman modal. Sedangkan kolonialisme merupakan pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya, biasanya untuk mencari dominasi ekonomi dari sumber daya, tenaga kerja, dan pasar wilayah. Kolonialisme juga dilakukan sebagai legitimasi atau pengakuan bahwa Negara pengkoloni lebih kuat daripada yang dikoloni. Kolonialisme sebenarnya pemindahan kekayaan dari daerah yang dikolonisasi ke daerah pengkolonisasi yang menghambat kesuksesan pengembangan ekonomi (Andre Gunder Frank).
B.     Sebab-sebab kedatangan bangsa Inggris di India
Kerajaan Inggris pertama memasuki India pada tahun 1612 di Surat. Masuknya Inggris ke India dikarenakan oleh suatu pakta yang dibuat oleh Ratu Elizabeth I yang isinya adalah membentuk East India Company untuk melakukan perdagangan antara India dan Inggris. Akan tetapi, Inggris harus bersaing dengan French East India Company yang juga melakukan hubungan dagang dengan India. Demi meraih perluasan daerah perdagangan, Perancis pun dikalahkan oleh tentara Inggris yang dipimpin oleh Robert Clive di India bagian Selatan. Awal mula imperialisme Inggris di India ditandai dengan kemenangan Inggris atas Nawab of Bengal pada pertempuran Plassey tanggal 23 Juni 1757. Kemenangan Inggris inilah yang menjadi katalis bagi pergeseran kepentingan Inggris di India dari menggunakannya sebagai daerah perdagangan menjadi daerah teritorial Inggris. Selain itu, kemenangan ini pulalah yang mengukuhkan kekuasaan East India Company sebagai ‘the greatest European trader in India.’ (The British Empire”, t.t)
Sejak dipatahkannya teori geosentris -yang mengatakan bahwa pusat tata surya adalah bumi- oleh teori heliosentris –bahwa matahari adalah pusat tata surya- dan munculnya gagasan bahwa bumi bulat, mulailah beramai-ramai penjelajahan dilakukan. Awalnya orang mengira bila melakukan perjalanan terus menerus akan terjatuh bila sudah sampai di ujung bumi, karena mereka berpikir bumi itu datar seperti koin. Penjelajahan pertama (1492) dimulai oleh bangsa Portugis dan Spanyol atas perintah Ratu Issabella. Penjelajahan tersebut banyak menemukan daerah baru yang sebelumnya belum pernah terjamah orang Eropa, seperti benua Amerika. Pelayaran tersebut kemudian diikuti juga oleh Inggris, Belanda, Perancis, dan Jerman.
Selain itu, datangnya Inggris ke India dikarenakan juga oleh faktor kekosongan kas Negara-negara di Eropa akibat kekalahan pasca perang salib. Karena perdagangan dari timur jauh melalui timur tengah ditutup akibat jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Usmani, maka untuk mencari keuntungan yang besar, mereka mencari jalan untuk merebut daerah penghasil rempah-rempah yang bisa dijual di Eropa. Daerah penghasil rempah-rempah, yaitu nusantara telah dikuasai Pemerintahan Hindia Belanda, maka Inggris menguasai daerah India yaitu daerah transit komoditas perdagangan sebelum dikirim di Eropa. Faktor lainnya adalah kemudahan pelayaran yang terjadi setelah dibukanya Terusan Suez di Mesir oleh Ferdinand de Lessep, membuat singkat rute pelayaran. Untuk dapat ke wilayah timur jauh tidak perlu lagi mengelilingi benua Afrika. Sebab lebih lanjut terjadi setelah terjadinya revolusi di Inggris, India dijadikan daerah sumber bahan baku dan juga daerah pemasaran hasil industri.
C.    Akibat Imprealisme dan kolonialisme di india
Ketika bangsa Inggris melakukan kolonisme dan imperialisme di India. Wilayah itu mengalami perubahan besar baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya. Dalam bidang politik terjadi perubahan pada sistem pemerintahan model kolonial. Sedangkan dalam bidang pendidikan, banyak sekali orang-orang India yang disekolahkan di Eropa. Dan setelah lulus. mereka dikembalikan lagi ke negara asalnya. Dengan harapan mereka akan mempunyai pola pemikiran model Eropa dan akan berpengaruh kepada lingkungan masyarakatnya.
Dalam bidang ekonomi jelas bahwa dimana India mempunyai sumber daya alam dan sumber daya manusia yang sangat besar. Sehingga menguntungkan bagi bangsa Inggris. Banyak sekali prabrik-pabrik industri milik Inggris mengolah bahan-bahan mentah yang berasal dari wilayah jajahan (India) untuk dibuat sebuah produk. Dari hasil produk tersebut dijual lagi kepada daerah jajahan/koloni. India dijadikan sebagai tempat produksi dan sekaligus tempat pemasaran hasil-hasil produksi. Keuntungan dari industri tersebut pastinya sangat besar. Tetapi anehnya penduduk pribumi hanya memperoleh sedikit dari keuntungan tersebut. Karena Inggris tidak melibatkan orang-orang pribumi dalam industrinya. Di satu sisi Inggris juga membangun sebuah jaringan jalan kereta api, yang menghubungkan wilayah satu dengan yang lainnya. Tetapi jalan tersebut ditujukan untuk kepentingan transportasi barang-barang produksi Inggris saja. Bukan untuk kepentingan kedua belah pihak.
Dalam bidang sosial budaya terjadi perubahan pandangan hidup atau pola pikir masyarakat Indian dalam menghadapi sesuatu. Misalnya ketika seorang sedang terkena penyakit, mereka selalu berobat kepada dukun, paranormal, dan lain sebagainya. Pastinya mereka mempunyai cara penyobatan secara irasional. Tetapi setelah adanya teknologi dari asing (Inggris) mereka mulai beralih berobat kepada para dokter. Jadi disini mulai terlihat perubahan dalam menghadapi suatu hal yang terjadi pada individu maupun suatu komunitas masyarakat dalam hal mengatasi suatu penyakit. perubahan yang lain terjadi pada strata sosial, dimana pada masa sebelumnya struktur sosial yang paling tinggi adalah kaum brahmana, ketika adanya kolonisasi Inggris. Strata tersebut berubah. Strata yang paling tinggi adalah orang-orang Eropa, baru brahmana.
Akibat dari semua itu pada 1857, terjadi pemberontakan Sepoy atau pemberontakan besar. Inilah permulaan bangsa India melawan pemerintahan asing. Pemberontakan ini dilakukan oleh tentara India yang tergabung dalam kemiliteran Inggris. Akibat dari itu mulai muncul kebencian pribumi terhadap Inggris atas kontrol dan perlakuan mereka terhadap kaum pribumi. Pemberontakan itu banyak merenggut korban jiwa, baik dari bangsa pribumi sendiri maupun bangsa Inggris. Dalam peristiwa pemberontakan itu, terdapat tentara Sepoy yang menolak menggunakan peluru berpelumas tersebut karena beberapa alasan atau adanya Rumor yang berkembang bahwa peluru yang digunakan Inggris dilumasi dengan lemak sapi dan babi. Sehingga orang-orang Hindu terlukai perasaannya karena sapi disucikan dalam keyakinan mereka. Adapun Muslim India ternodai karena babi dalam Islam adalah binatang haram. Sehingga mereka yang tetap menolak dipenjarakan. Sehari setelah insiden penahanan, pemberontakanpun pecah. Pertikaian berlangsung selama hampir setahun. Namun, akhirnya EIC mendapatkan kembali kendali kekuasaannya. Dan setelah itu, pemerintahan Inggris lebih mengintensifkan lagi kekuasaannya di India. Dampak pemberontakan itu adalah terjadi jurang pemisah yang makin melebar antara orang-orang Inggris dengan pribumi. Sikap rasis Inggris terhadap pribumi mendominasi kehidupan sosial India.

 BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Penjajahan Inggris di awali dengan pembentukan EIC pada abad ke XVII (1605) di India yang berdampak pada kolonialisme dan penderitaan. Hal ini yang menyebabkan terjadinya perlawanan dan gerakan-gerakan anti kolonialisme atau penjajahan. Rakyat hidup diliputi kebodohan akibat tidak mengenal pendidikan selama masa penjajahan Inggris. Banyak industri Bangladesh tetap primitif menurut standar modern. Meskipun Bangladesh telah berusaha meningkatkan prospek ekonomi baik di dalam negeri maupun luar negeri beserta usaha meningkatkan prospek demografi, Bangladesh masih tetap menjadi negara terbelakang dan kelebihan penduduk. Negara India merupakan salah satu negara yang mempunyai peranan penting di Asia Selatan. Sebelum kemerdekaan India tercapai, India dibawah Inggris sudah mulai ikut serta dalam pekerjaan organisasi-organisasi internasional. Diantara organisasi-organisasi Internasional lainnya India ikut serta secara aktif ialah dalam UNICEF (Children’s Emergency Fund), FATT (General Agreement On Tariff and Trade), IBRD (International Bank of Reconstruction Development) dan IMF (International Monetary Fund). Namun, setelah India merdeka terjadi konflik intern yang menyebabkan wilayah India terbagi menjadi tiga negara.
B.     Saran
Imprelisme dan kolonialisme telah meninggalkan banyak dampak pada daerah-daerah hasil jajahannya hal itu yang menyebabkan adanya budaya-budaya baru yang seakan telah mendarah daging bahkan dapat tertanam kuat, nah dari hal itu perlu kiranya kita mengkaji kembali sebagai masyarakat Indonesia yang telah mengalami penjajahan dari Negara barat barangkali sudah ada budaya kita yang memang sengaja di ciptakan oleh mereka namun kita tidak pernah sadar maka dari itu para pembaca yang telah mengetahui akan sebuah kebenaran perlu kiranya untuk meluruskan masalah-masalah yang ada pada masyarakat secara umum.

Daftar Pustaka
Said, Edward. Orientalisme Cet. Ke-4. Terjemahan Asep Hikmat. Bandung: Pustaka.2001
Soebantardjo, Sari Sedjarah Jilid I: Asia - Afrika, Penerbit BOPKRI, Yogyakarta.1960

1 komentar: