Makalah
RUNTUHNYA KERAJAAN MAJAPAHIT
Tahun 1389-1518 M
( disusun guna memenuhi tugas akhir semester mata kuliah
1500 )
Oleh
SUGIANTO
110110301026
JURUSAN SEJARAH
FAKULATAS SASTRA
UNIVERSIATAS JEMBER
2013
BAB I
A.
Latar
Belakang
Sebenarnya
kerajaan majapahit muncul setelah karajaan singusari mengalami kehancuran,
karena akibat dari serangan karajaan
Daha. Raja singusari pada waktu itu adalah raja kartanegara sedangkan patihnya
adalah Raden Wijaya.Setelah pertarungan kedua belah pihak kerajaan Singusari
akhirnya musnah pada tahun 1292[1].Sedangkan
Raden Wijaya mundur kearah utara dan mendapatkan perlindungan dari kerajaan
Madura.Kemudian raden Wijaya mengatur strategi untuk membalas kerajaan Daha
atas kematian martua beliau yaitu raja kartanegara dan dari sinilah
terbentuklah kerajaan majapahit.
Dengan
kerajaan Majapahit yang disahkan oleh Raden Wijaya dengan gelar sebagai
Prabu Kertajasa Jayawardana selapas dari kehancuran kerajaan Kendiri yang
dimusnahakan oleh pasukan dari china (Tiongkok)
oleh Dinasti Ming yang ingin menyerang Prabu Kertanegara namun dapat
dipengarui oleh pemerintah Majapahit untuk menyerang Kendiri dan akhirnya
kerajaan kendiri di musnahkan. Setelah itu Majapahit berkembang dan
muncul sebagai kuasa besar di Asia Tenggara.Mengikut pandangan sarjarah
Majapahit mengalami tiga situasi pemerintahan.Pertama adalah zaman permulaan
kedua adalah zaman kegemilangan dan yang terakhir adalah zaman kemerosotan.
Zaman
kegemilangan adalah semasa Majapahit diperintah oleh Hayam Wuruk[2].Dia
merupakan anak dari Puteri Djajawisnuwardani dengan Kertawardana. Sebelum
kelahiran dia, lahir seorang anak lagi yang akan menjadi nadi kegemilangan
Majapahit yaitu Mangkubumi Gajah Mada yang memainkan peranan penting dalam
keagungan kerajaan Majapahit. Hayam Wuruk yang mengunakan gelaran Rajasanegara
merupakan pemerintahan yang keempat Majapahit yang bermula pada tahun 1328-1389
M.
Zaman
pemerintahan Hayam Wuruk yang dibantu oleh Mangkabuminya Patih Gajah Mada
mengalami puncak kegemilangan dimana seluruh kawasan nusantara di bawah naungan
kerajaan Majapahit. Dengan bantuan kebijaksanaan dan sumpah Mangkabuminya
yang dikenali sebagai sumpah palapa, dimana majapahit dapat menyatukan
seluruh kerajaan di Nusantara termasuk Pahang, Palembang, dan Temasik. Namun
baliau telah meninggal dunia semasa Majapahit diambang kemegahan, yaitu pada
tahun 1363.
Setelah
kehilang perdana menteri yang bijaksana maka politik kerjaan mengalami
perubahan karena jabatan yang dipegang mangkabumi tidak mampu menanganinya.Selanjutnya
jabatan yang dipegang olehnya dibagikan kepada beberapa adipati untuk
diperintah.Setelah itu mulai lemah kerajaan Majapahit walaupun tidak lagi
menyeluruh namun, sudah mulai ada kepincangan politik.Dan pada tahun 1389 M
merupakan titik tolak kemerosotan kerajaan Majapahit apabila Prabu Rajasanegara
(Hayam Wuruk) telah meninggal dunia.Disini keadaan digambarkan keruntuhan
seratus tahun yang tidak dapat membangun lagi.Kemangkatan Hayam Wuruk
menjadikan kekuasan Majapahit semangkin tidak terkendali akibat bermulanya
perebutan tahta kerajaan dan kepincangan politik. Setelah kemangkatan dua tokoh
yang agung dalam kegemilangan kerajaan Majapahit yakni Mangkabuminya yang
merangkap perdana menteri majapahit Gajah Mada 1364 M dan Hayam Wuruk 1389 M
maka era selepas ini dinamakan sebagai zaman kemerosotan majapahit yang
akhirnya membawa keruntuhan kerajaan Majapahit.
B.
Rumusan
Masalah
Bagaimanupun adanya penyebab kerajaan Majapahit
mengalami kemorosotan itu dikarenakan adanya beberapa fakor, diantaranya keadaan
para pengganti hayam Wuruh tidak dapat mengemban jabatannya. Tidak lain adanya
perebutan kekuasan oleh para keuruna Hayam Wuruk dan mengakibatkan perang
saudara serta adanya perlawan dari daerah kekuasaannya.
BAB II
PEMBAHASAN
a.
Penyebab
Keruntuhan Kerajaan Majapahit
Selepas
kemangkatan Hayam Wuruk pada tahun 1389
M, maka pemerintahan kerajaan pengganti selanjutnya. Penganti tahta
kerajaan sesudah Hayam Wuruk adalah Wirakramawardani yang memerintah dari tahun
1389-1429 M merupakan menantu Hayam Wuruk.Pada pemerintahan Wirakramawardani
politik kerajaan mulai merosot akibat ketidakpuasan hati dari saudara keturunan
Rajasanegara yang membawa kelemahan kerajaan Majapahit[3].
Perang saudara mula meletus akibat Virabumi tidak tunduk terhadap penguasa Majapahit. Perang tercetus, ini
mengakibatkan kepincangan politik Majapahit dan menyebabkan daerah kawasan
majapahit memecahkan diri.Hal ini dibuktikan dengan pembebasan Palembang dari
kekuasaan majapahit.Serta kemunculan Melaka pada kurun ke 15 M. Hal ini menunjukan
kelemahan raja Majapahit menyebabkan banyak negeri tidak lagi mengiktiraf
kerajaan majapahit dan mencoba untuk membuat kerajaan sendiri[4].
Akibat
daripada perang saudara diantara Virabumi dan Wirakramawardani menyebabkan
Virabumi terbunuh pada tahun 1406 M dan kota Varabumi ditawan. Namun
perang tersebut menyebebkan kematian pegawai China. Hal ini menyebabkan
hubungan dengan kerajaan china mulai renggang, walaupun hati maharaja cina
dapat diredakan dengan meminta ganti rugi yang dibayar oleh Wikramawardani untuk
menebus kematian pegawai cina dalam perang tersebut.Namun Cina menjaga
perhubunganya dengan negeri di timur.Pada tahun 1429 M raja Wikramawardani
meninggal dunia dan pemerintahan diwariskan kepada anaknya yaitu Ratu Suhita
(1429-1447 M).
Pada
pemerintah Ratu Suhita terjadi satu pemberontakan yang dipimpin oleh Bhre
Daha.Ini menunjukan lemahnya pemerintah yang mengakibatkan pemberontakan untuk
mengulingkan kerajaan.Selepas kematian Ratu Suhita pada tahun 1447 M tahta
kerajaan dipegang oleh Raja Kertavijaya yang merupakan saudara laki-laki Ratu
Suhita. Ekonomi kerajaan Majapahit semangkin lemah akibat kelemahan pemerintah
Majapahit sendiri kerana, banyak daerah yang dulunya menjadi nadi ekonomi
majapahit mulai tidak berhubungan dengan kota Majapahit seperti kalimantan
timur dan pelembang.
Setelah
pemerintahan Raja Kertavijaya kerajaan Majapahit diperintah oleh Seri
Radjasawardana pada tahun 1451-1453 M, namun selepas kematian tiada warisan
yang memerintah kerajaan Majapahit dan menyebabkan Majapahit tidak punya
pemimpin. Dicatatkan bahwa ketika tahun 1453-1456 M Majapahit tidak mempunyai
Raja.Sehingga kemunculan Hiang Purwawisjesa.Namun pada masa pemerintahan Hiang
Purwawisjesa Majapahit memindahkan pusat pemerintahan ke Tumapil.Hiang
Purwawisjesa memerintah selama sepuluh tahun (1465-1466).
Setelah
itu kerajaan Majapahit diperintah oleh beberapa orang raja sehingga, tiga orang
raja terakhir yang memimpin tahta kerajaan Majapahit yaitu Bera Widjaja yang
berkuasa di Majapahit yang dikenal sebagai Prabu Adipati Udara dan Prabu
Maharadja Adipati Unus. Pemerintahan pusat semankin lemah apabila ketenteraan
Majapahit mulai lumpuh kerana tidak mampu menepis serangan dari luar lagi, ini
menunjukkan betapa lemahnya raja ketika memerintah Majapahit. Perkara ini dibuktikan
semasa serangan yang dilakukan oleh demak dalam era pemerintahan Bera Wijaya
tidak mampu untuk menepis serangan tersebut yang menyebabkan kota Majapahit di
diruntuhkan.
Sehubungan
dengan itu juga, kelemahan raja-raja Majapahit yang terakhir yakni Bira Wijaya
adalah tidak mampu mengawal perairan di
selat Melaka. Pemerintah Majapahit ketika itu jelas kelihatan runtuh dan
terpaksa membuat perjanjian dengan Melaka.Perjanjian yang di lakukan pada tahun
1518 M adalah peristiwa penting kerana terpaksa melakukan satu perjanjian
dengan Melaka. hal ini menunjukan kemerosotan Majapahit apabila
melakukan perjanjian dengan pemerintah yang dulunya dibewah kekuasaan
Majapahit. Sebelum Negara Majapahit lenyap di Nusantara juga merupakan akibat
serangan dari Demak.Peristiwa ini jelas menunjukan bahwa setelah zaman keemasan
era pemerintahan Hayam Wuruk maka pemerintah kerajaan menjadi yang lemah, tidak
bijaksana dalam menangani permasalahan politik yang menyebabkan kerajaan
mejapahit kehilangan kewibawaan sehingga pemerintah terakhir sebelum
dimusnahkann oleh kerajaan Demak.Akhirnya kerajaan Majapahit jatuh dan tidak
dapat dibentuk lagi.
b.
Keadaan
Setelah Gajah Mada dan Hayam Wuruk
Kematian
gajah mada pada tahun 1364 M adalah titik tolak kemerosotan politik di pusat pemerintahan
Majapahit.Sebelum beliau meninggal dunia keadaan Majapahit yang begitu gemilang
kerana Majapahit diambang kejayaan.Namun setelah beliau meninggal, maka jabatan
beliau tidak ada yang mampu memikul dan terpaksa diserahkan kepada beberapa
adipati, ini mengambarkan tiada yang mampu menlanjutkan kedudukan Gajah
Madah.Kematian beliau menyedihkan Prabu Hayam Wuruk sebelum wafat kerana tiada
yang mampu mengantikan kebijaksanaanya. Hal ini menyebabkan jabatan Gajah
Mada dipimpin oleh empat orang adipati kerajaan, yaitu Warda Menteri (menteri
sapuh), Bernama Pu Tading, Tumenggug (mantjanegera) Pu Nala, Menteri Anom Patih
dan Perdana Menteri.
Perkara
ini mengambarkan bahwa setelah kemangkatan Gajah Madah, politik kerajaan
Majapahit mengalami perubahan yang begitu besar.Majapahit terpaksa berusaha
mencari yang terbaik untuk mengantikan jabatan yang ditinggalkan oleh Gajah
Mada dan kesan dari kejadian tersebut maka bermulalah kemerosotan Majapahit
walaupun tidak lagi nyata hingga kemangkatan Prabu Hayam Wuruk.
Dalam
keadaan Majapahit yang menghampiri kemerosotan, akhirnya bermula setelah
kematian Hayam Wuruk pada 1389 M setelah dua puluh lima tahun kematian
Gaja Madah. Kematiannya membawa kemerosotan Majapahit setelah tahta kerajaan
beliau DIwariskan kepada menantunya yakni Wikramawardana.Hal ini mengakibatkan
bibit-bibit pergolakan politik bermula walaupun pada permulaanya tidak
berlaku.Sehingga timbul persoalan siapa yang berhak menguasai tahta kerajaan
dari anak silirnya Wirabumi.
c.
Pergolakan
Politik dan Perang Saudara
Faktor
lain yang membawa kemerosotan kerajaan majapahit adalah disebabkan oleh perang
saudara yang terjadi sesudah kematian Hayam Wuruk. Perang saudara yang dikenal
sebagai perang Paregreg itu akibat daripada persoalan warisan
pemerintahan yang lebih layak memimpin kerajaan Majapahit.[5]Perang
saudara terjadi akibat dari keinginan untuk menduduki tahta kerajaan. Pada
masa Hayam Wuruk masih hidup, dia telah mewasiatkan bahwa sesudah beliau wafat
tahta kerajaan akan diteruskan oleh menantunya yakni Wirakramawardana suami
dari puteri Kasumawardani. Namun Hayam Wuruk juga meningalkan warisan dari
selirnya yang bernama Raja Wirabumi yang ditempatkan disebelah timur Jawa. Maka
wujud dua keluarga dari keturunan yang sama. Hal ini menyebabkan berlaku
pergolakan politik diantara kuasa pusat yang diperintah oleh Wirakramawardana
dan kuasa peringkat daerah yang diperintah oleh Wirabumi dan akhirnya terjadi
perang saudara.[6]
Wirabumi
tidak patuh terhadap kerajaan pusat kerana Wirakramawardana hanyalah menantu Hayam
Wuruk, sedangkan Wirabumi adalah anak dari selir dari Prabu Hayam Huruk.Ini
merupakan awal Wirabumi tidak tunduk kepada kerajaan yang berpusat di
Majapahit.Maka setelah pergolakan diantara dua keluarga maka, terjadilah perang
saudara pada tahun 1404-1406 M yang dikenal sebagai perang Paregreg.
Akibat
perang saudara mengakibatakan saling menjatuhkan antara saudara satu dengan
yang lainnya.Keadaan ini terbukti pada Ratu Suhita menaiki tahta kerajaan
Majapahit pada tahun 1429M. Pemerintahannya berat sebelah karena golongan yang
dulu melawan Wirabumi.Hal ini menunjukandendam dikalangan keluarga pemerintah
kerajaan yang mengakibatkan pemerintahan pusat tidak lagi aman.
d.
Berdirinya
Pecahan Kerajaan Mejapahit
Munculnya
Kerajaan Demak yang dipimpin oleh Raden Fatah telah mengalahkan pertahanan
Majapahit, banyak faktor yang membawa kemenangan Demak terhadap Majapahit. Faktor-faktor
yang mempengarui terhadap kemenangan Demak adalah disebabkan oleh, fungsi Demak
dapat mengusai perdagangan di dua pelabuhan utama yaitu pelabuhan Japara dan
Gerisik.Dengan menguasai pelabuhan, Demak dapat menguasai kawasan dataran
penanaman padi yang terbentang luas di kawasan tersebut.Kekuasan kerajaan Demak
diteruskan oleh Raden Fateh yakni Pati Yunus dia tidak memerintah lama lalu digantikan
oleh saudaranya yaitu Teranggana.Pada
pemarintahan Teranggana Demak diambang kegemilangan dan telah mengunakan
gelaran sultan.
Kemunculan
Demak sebagai kerajaan islam di tanah Jawa menyebabkan Majapahit semakin
terhimpit dalam situasinya yang semakin dalam. Majapahit tidak mampu
mempertahankan kewibawaanya dari semua serangan luar.Pada pemerintahan raja
terakhir Majapahit, yakni Raja Udara pada tahun 1518 M Majapahit diserang oleh Dipati Yunus yang
berkuasa di Demak yang meruntuhkan pusat kerajaan Majapahit. Perkara ini
menunjukan Majapahit tidak lagi berdaya untuk mempertahankan kerajaanya
walaupun di serang kerajaan kecil yang tidak mempunyai pasukan yang banyak, ini
mengambarkan kemerosotan Majapahit yang tidak mampu lagi.[7]
Selain
itu, juga diakibatkan munculnya Melaka pada tahun 1400 M. juga karena faktor
kemerosotan dan keruntuhan kerajaan Majapahit. Melaka yang disahkan oleh
raja Palembang yaitu Paramiswara merupakan anak Sang Aji yang telah membebaskan
diri dari lingkungan kerajaan Majapahit setelah dia berkeyakinan akan dapat
mewujudkan kerajaan Sriwijaya. Mulai kelihatan kemerosotannya, dia
merupakan wakil kerajaan Majapahit untuk memerintah Palembang disamping
itu dia adalah menantu Hayam Wuruk.Paramiswara yang telah melepaskan diri dari
kekuasaan Majapahit dengan melakukan penyucian diri yang dikenal sebagai
abheseka.Melalui penyucian tersebut Paramiswara telah mengelarkan dirinya
sebagai Sri Tri Buana yang membawa makna Maharaja Tiga Buana. Dengan itu
Majapahit menyerang paramiswara ketika di Palembang, lalu melarikan diri ke
Temasik (pulau Singgapura) untuk mendapatkan perlindungan dari pemerintah
temasik yang merupakan wakil kerajaan Ayudhya di Thailand. Namun beliau akhirnya
berpindah ke Muar dimanadia mendapatserangan
dari tentera Ayudhya karena beliau telah membunuh pemerintah Temasik ketika
menjadi wakil kerjaan Majapahit. Sehingga sampai ke muara di Bertam lalu
mendirikan kerajaan disana.
Setelah
beberapa lama akhirnya Melaka muncul sebagai satu kerajaan yang unggul di selat
Melaka dan terkenal sebagai pusat perdagang.Kerajaan Malaka mengukuhkan diri
dengan bekerjasama terhadap kerajan Cina, hal ini menyebabkan tidak ada
kerajaan lain yang berani menyerang Melaka ketika itu termasuklah Majapahit.
Kunjungan wakil Maharaja Yung-Lo ke Melaka pada tahun 1404 M mengukuhkan kedudukan
Melaka.Perkara ini menandakan bahwa kerajaan Majapahit telah hilang pengaruh di
selat Melaka dalam kegiatan perdagangan.Melaka yang terkenal dengan pelabuhan
enterpotnya menyebabkan ekonomi Majapahit sudah menurun kerana pelabuhan yang
dibawahi kekuasan Majapahit tidak lagi menjadi perhatian oleh para pedagang
kerana pelabuhan di bawah Kerajaan Melaka.
BAB III
KESIMPULAN
Kelemahan
pemerintahan raja-raja sesudah Hayam Wuruk pada 1369 M merupakan faktor utama
membawa kepada kemerosotan dan keruntuhan kerajaan majapahit. Kelemahan
pemerintahan untuk mengembangkan dan mempertahankan kerajaan Majapahit
menyebabkan keluasan kerajaan majapahit semangkin mengecil.Perkara ini
menandakan Majapahit tinggal namanya saja. Majapahit yang tinggal nama
keagungannya, setelah seratus tahun selepas Hayam Wuruk kerajaan Majapahit
tidak pernah lagi mengembangkan kerajaannya namun sebaliknya, yaitu kerajaan
terus jatuh sehingga kehancurnya takluk ditangan Demak. Melalui kelemahan
pemerintah Majapahit menyebabkan wilayah-wilayah kekuasaan majapahit
membebaskan diri dan yang lebih menyedihkan lagi, ketika wilayah bawahan
Majapahit sendiri yang memusnahnya bukan dari kerajaan luar seperti
Thailan.Perkara ini menunjukan betapa rapuhnya kerajaan Majapahit setelah
mencapai zaman keemasanya.
Factor-faktor
lain yang menyebabkan keruntuhan Majapahit seperti pergolakan politik dan
perang saudara. Malalui peperang sesama pemerintah menyebabkan wujudnya
kerajaan baru, kerana dibalik kesibukan dalam perang saudara, kerajaan
majapahit memberi ruang kepada daerah bawahannya untuk mengukuhkan kedudukanya
dan ini dibuktikan dengan pembebasan Palembang dari kekuasaan
majapahit. Pemerintah Palembang ketika itu Paramiswara telah berkeyakinan
untuk menbebaskan diri kerana Majapahit tidak lagi berkuasa atas kerajaan
Palembang.Sehingga cita-citanya tercapai setelah perpindahannya ke Melaka pada
abad ke 15 M. Islam yang dibawa masuk oleh pedagang dari luar menjadikan
agama Hindu mulai pudar dari kalangan penduduk setempat. Perkembangan
islam yang tidak mampu disekat oleh pemerintah Majapahit menyababkan agama Hindu
hilang di bumi Jawa.
Disamping
perubahan dasar luar, hubungan dengan Cina juga menjadi penyebab kemorosotan
majapahit. Kerajaan Cina telah mengakui Melaka sebagai satu penguasa di selat
Melaka dan memberi perlindungan politik di Asia Tenggara. Maka dengan itu
perhatian kerajaan Cina terhadap majapahit tidak diperkenankan oleh
maharaja Cina karena sudah Melaka menjadi pusat enterpot di Asia Tenggara.Perkara
ini jelas menunjukan faktor dalam yang di dukung oleh faktor luar yang
menyebabkan kemerosotan dan keruntuhan kerajaan majapahit yang berakhir pada
tahun 1526 M.
Daftar Pustaka
Slamet
Muljana, 2005. Runtuhnya kerajaan
Hindu-Jawa dan Timbulnya Kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara, (Yogyakarta:
Lkis.
Soejono, R.P. (Ed. dkk.). 2010. Jaman Kuno. Sejarah Nasional Indonesia Jilid II.
Jakarta: P.N. Balai Pustaka.
M.C.
Ricklefs, 1989. Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Marwati Poesponegoro & Nugroho Notosusanto.
1990. Sejarah Nasional Indonesia Jilid II. Jakarta:
Balai Pustak.
Nengah Bawa
Atmadja, 2010. Genealogi Keruntuhan Majapahit, Islamisasi, Toleransi, dan
Pemertahanan Agama Hindu di Bali.
Yogyakarta: Pustaka belajar.
W.P.Groeneveldt, Historical
Notes on Indonesia and Malaya Compiled from Cinnese Sources, Jakarta, 1960,
hal. 1-2.
Slamet
Muljana, Pemugaran Persada Sejarah
Leluhur Majapahit. Jakarta: Inti
Idayu Press, 1983.
Idayu Press, 1983.
[1]Slamet Muljana,Runtuhnya kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya
Kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara,(Yogyakarta: Lkis, 2005), hlm. 12
[2]Ibid, hlm. 14
[3]Ibid, hlm. 22
[4]M.C. Ricklefs, 1989. Sejarah
Indonesia Modern. Yogyakarta: Gajah Mada University Press,hal. 26
[5] Slamet Muljana Op. cit. 179
[6]
Soekama Karya., et all. Ensiklopedi
Mini Sejarah dan Kebudayaan Islam. (Logos, Jakarta, 1996). Hal. 364
[7] Sebenernya berjayanya demak juga
di karenakan beberapa orang tionghua juga iku sera dalam mangembangkan agama
islam dan mangkibatkan kerajaan Hindu Majapahi merosot.
bacane jlimet, kurang jelas
BalasHapusIntinya, Kerajaan Majapahit runtuh karena ditinggal mati oleh Patih Gajahmada disusul Raja Hayamwuruk 25 tahun kemudian.
BalasHapusDiakhiri oleh serangan Kerajaan Demak, maka sempurna sudah keruntuhan Kerajaan Majapahit.