PENGUNGSIAN KERAJAAN MAJAPAHIT
KEMADURA
MAKALAH
Oleh
Zainur Rahman
110110301039
Ilmu Sejarah
Fakultas Sastra
Universitas Jember
2012
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
alhamdulillah dengan limpahan karunia dan nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Tak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurah pada Nabi
akhir zaman Muhammad SAW, kepada para Sahabatnya, keluarga, serta sampai kepada
kita selaku umatnya. Amin.
Makalah berjudul “PENGSIAN KERAJAAN MAJAPAHIT KEMADURA ” ini
saya buat untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan Dosen kepada kami, Dan
semoga, selain memenuhi tugas tersebut, makalah ini dapat bermanfaat bagi
khalayak pembaca pada umumnya dan kami khususnya.
Kritik dan saran sangat kami harapkan dalam upaya perbaikan
kami dalam membuat makalah.
BABI
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
A. Latar Belakang
Majaphit
adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah
berdiri dari sekitar tahun 1923 hinnga 1500 M. kerajaan ini menjadi puncak
kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di
Nusantara pada masa ke kuasan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hinnga
1389. Kerajaan majapahit adalah kerajaan hindhu-budha terakhir yang menguasai
Nusantra dan dianggab sebagai salah satu dari negar terbesar dalam sejarah
Indonesia. Kekuasaannya melimpah di Jawa,Sumatra Semenanjung Malaya,
Kalimantan, hingga Indonesia bagian timur meskipun wilayahnya masi
diperdebatkan. Yang hanya terdapat sedikit bukti fisik dari sisa-sisa Kerajaan
Majapahit, dan sejarahnya tidak jelas. Sumber utama yang digunakan oleh para
sejarawan adalah Pararaton ('Kitab Raja-raja') dalam bahasa kawi dan
Nagarakretagama dalam bahasa jawa kuno.
Pararaton
terutama menceritakan Ken Arok (pendiri Kerajaan Singhasari) namun juga memuat
beberapa bagian pendek mengenai terbentuknya Majapahit. Sementara itu,
Nagarakertagama merupakan puisi Jawa Kunoyang ditulis pada masa keemasan
Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Setelah masa itu, hal yang terjadi
tidak jelas. Selain itu, terdapat beberapa prasasti dalam bahasa Jawa Kuno
maupun catatan sejarah dari Tiongkok dan Negara lain. Keakuratan semua naskah
berbahasa Jawa tersebut dipertentangkan. Tidak dapat disangkal bahwa
sumber-sumber itu memuat unsur non-historis dan mitos. Beberapa sarjana seperti
C.C. Berg menganggap semua naskah tersebut bukan catatan masa lalu, tetapi
memiliki arti supernatural dalam hal dapat mengetahui masa depan. Namun
demikian, banyak pula sarjana yang beranggapan bahwa garis besar sumber-sumber
tersebut dapat diterima karena sejalan dengan catatan sejarah dari Tiongkok,
khususnya daftar penguasa dan keadaan kerajaan yang tampak cukup pasti.
Majapahit
terletak di lembah sungai Brantas di sebelah Tenggara kota Mojokerto, di daerah
Tarik, sebuah daerah kecil di persimpangan Kali Mas dan Kali Porong. Konon pada
akhir tahun 1292 tempat itu masih merupakan hutan belantara, penuh dengan
pohon-pohon maja seperti kebanyakan tempat-tempat lainnya di lembah sungai
Brantas. Berkat kedatangan orang-orang Madura, yang sengaja dikirim ke sana
oleh Adipati Wiraraja dari Sumenep, hutan tersebut berhasil ditebangi dan
dijadikan perladangan, dihuni oleh orang-orang Madura, pelarian dari Singosari
dan pengikut-pengikut setia Sanggramawijaya, serta dinamakan Majapahit (desa).
Baru setelah Jayakatwang berhasil dihancurkan dalam bulan April 1293 berkat
serbuan tentara Tartar dengan bantuan Sanggrawijaya, desa Majapahit dijadikan
pusat pemerintahan kerajaan baru, yang disebut dengan kerajaan Majapahit. Pada
waktu itu wilayah kerajaan Majapahit hanya meliputi daerah kekuasaan kerajaan
Singosari lama, jadi hanya sebagian dari wilayah Jawa Timur. Sepeninggal Rangga
Lawe pada tahun 1295, atas permintaan Wiraraja sesuai dengan janji
Sanggramawijaya, maka kerajaan Majapahit dibelah menjadi dua Bagian Timur yang
meliputi daerah Lumajang, diserahkan kepada Wiraraja. Demikianlah pada akhir
abad ketiga-belas kerajaan Majapahit itu hanya meliputi daerah Kadiri,
Singasari, Janggala (Surabaya) dan pulau Madura.
Rumusan Masalah
1. Kerajaan Majapahit Pengungsia Kemadura
2. Perluasaan Wilayah Kerajaan Majapahit
3. Tata Negara Majapahit
1. Kerajaan Majapahit Pengungsia Kemadura
2. Perluasaan Wilayah Kerajaan Majapahit
3. Tata Negara Majapahit
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
1.1
Pengungsian Kemadura
Sejarah
kerajaan Majapahit dari kertarajasa Jayawardhana sampai srirajasanagara termuat
dalam pupuh 45 sampai 49 secara singkat, pada hakikatnya mulai dari pengungsian
Nararya Sanggramawijaya ke Madura, setelah kerajaan singasari runtuh dan raja
kartanagara mati terbunuh kisah pengungsian ke Madura dan berdirinya Negara
Majapahit banyak di uraikan di pararaton, kidung panji wijayakrama, dan harsa
wijaya, namun sumber sejarah yang terutama ialah piaga kudadu.[1]
kisah perjalanan pengungsian kemadura ialah sebagai berikut:
Adapun penyebabnya penganugrahan tanah kudadu ialah sikap kepala desa kudadu. Ia memberikan tempat persembunyian kepada sang prabu, sebelum bliau menjadi raja dan massih bernama Nararya sangramawijaya,. Pada waktu itu, beliiau sedang terlibat kesediahan menuju desa kudadu dalam kerajaan musuh; penyebabnya karena srikartanagara, yang sudah pulang ke alam siwa-budha, di datangi musuh sri jayakatwang dari gelang-gelang.sri jayakatwang berlaku curang menghianati sahabatnya mengingkari perjanjian terodong nafsu untuk menyirnakan sri kartanagara yang bersemayam di negri tumapel. Ketika tentara sri jayakatrang sampai di jasun wungkal, sri kartanagara member perintah kepada sang prabu dan ardaraja untuk menanggulangi musush. Adapun ardaraja itu selain menantu sri kartanagara, juag putra sri jayakatwang. Sang prabu dan ardaraja meninggalkan tumapel ketika sampai di desa kedung pelut, sang prabu bertemu dengan musuh. Lalu ia melawan musuhnya, kalah dan melarikan diri. Tidak di ketahui berapa banyak korban yang mati. Tentara sang prabu terus menuju lembah namun tak tampak musuh dalam tentara pengawal; sang prabu bergerak kebarat melewati batang menuju kapulungan. Di sana terjadi peperanagan sangprabu dengan musuhnya di sebelah barat kapulungan. Musuh kalah dan banyak yang gugur dalam peperanagan tersebut. Tentara sang prabu bergerak lagi menuju rabut carat. Tidak lama kemudian terlihat musuh dari arah barat lalau terjadi lagi pertempuran. Musuhkalah dan lari meninggalkan banyak korban. Tampaknya musuh sudah tidak akan kembali lagi musuh suadah melambai-lambai di sebelah timur haniru, merah dan putih warnanya seketika itiu ardaraja mendadak menyerungkan senjatanya, bertindak curang lari kearah kepulungan dengan maksud jahat itulah sebabnya tentara sang prabu banyak yang meninggal. namun beliau tetsp setia kepada sri kartanagara. Oleh karena itu sang prabu tinggal di Rabut carat kemudia bergerak ke utara menuju pamotan apajeg di seberang sunagi.
Adapun penyebabnya penganugrahan tanah kudadu ialah sikap kepala desa kudadu. Ia memberikan tempat persembunyian kepada sang prabu, sebelum bliau menjadi raja dan massih bernama Nararya sangramawijaya,. Pada waktu itu, beliiau sedang terlibat kesediahan menuju desa kudadu dalam kerajaan musuh; penyebabnya karena srikartanagara, yang sudah pulang ke alam siwa-budha, di datangi musuh sri jayakatwang dari gelang-gelang.sri jayakatwang berlaku curang menghianati sahabatnya mengingkari perjanjian terodong nafsu untuk menyirnakan sri kartanagara yang bersemayam di negri tumapel. Ketika tentara sri jayakatrang sampai di jasun wungkal, sri kartanagara member perintah kepada sang prabu dan ardaraja untuk menanggulangi musush. Adapun ardaraja itu selain menantu sri kartanagara, juag putra sri jayakatwang. Sang prabu dan ardaraja meninggalkan tumapel ketika sampai di desa kedung pelut, sang prabu bertemu dengan musuh. Lalu ia melawan musuhnya, kalah dan melarikan diri. Tidak di ketahui berapa banyak korban yang mati. Tentara sang prabu terus menuju lembah namun tak tampak musuh dalam tentara pengawal; sang prabu bergerak kebarat melewati batang menuju kapulungan. Di sana terjadi peperanagan sangprabu dengan musuhnya di sebelah barat kapulungan. Musuh kalah dan banyak yang gugur dalam peperanagan tersebut. Tentara sang prabu bergerak lagi menuju rabut carat. Tidak lama kemudian terlihat musuh dari arah barat lalau terjadi lagi pertempuran. Musuhkalah dan lari meninggalkan banyak korban. Tampaknya musuh sudah tidak akan kembali lagi musuh suadah melambai-lambai di sebelah timur haniru, merah dan putih warnanya seketika itiu ardaraja mendadak menyerungkan senjatanya, bertindak curang lari kearah kepulungan dengan maksud jahat itulah sebabnya tentara sang prabu banyak yang meninggal. namun beliau tetsp setia kepada sri kartanagara. Oleh karena itu sang prabu tinggal di Rabut carat kemudia bergerak ke utara menuju pamotan apajeg di seberang sunagi.
1.2
Perluasan wilayah
Kerajaan Majapahit
terletak di lembah sungai Brantas di sebelah Tenggara kota Mojokerto, di daerah
Tarik,[2]
sebuah kota kecil di persimpangan Kali Mas dan Kali Porong. Konon, pada akhir
tahun 1292 tempat itu masih merupakan hutan belantara, Berkat kedatangan
orang-orang Madura, yang sengaja dikirim ke sana oleh Adipati Wiraraja dari
Sumenep, hutan tersebut berhasil di tebang dan untuk dijadikan lading dan
dihuni oleh orang-orang Madura dan dinamakan majapahit. Pada permualaan tahun
1293, ketika tentara tartar di bawah pimpinan Shipih-pi, kau Hsing, dan ike
masa datang, kepala desa majapahit bernama tuhan pijaya,[3]
yakni nararya sanggrama wijaya. Baru setelah daha runtuh pada april 1293 berkat
serbuan tentaradengan bantuan sangramawijaya, desa majapahit di jadikan pusat
pemerinthan kerajaan baru, yang disebut kerajaan majapahit meliputi daerah
kerajaan lama singasari hanya sebagian saja jawa timur. Sepeninggal Rangga Lawe
pada tahun 1295, atas permintaan Wiraraja sesuai dengan janji Sanggramawijaya,
maka kerajaan Majapahit dibelah menjadi dua,[4]
Bagian Timur, yang meliputi daerah Lumajang, diserahkan kepada Wiraraja.
Demikianlah pada akhir abad ketiga-belas kerajaan Majapahit itu hanya meliputi
daerah Kediri, Singasari, Janggala (Surabaya) dan pulau Madura. Dengan
penumpasan Nambi pada tahun 1316, daerah Lumajang bergabung kembali dengan
Majapahit sebagaimana tercatat dalam Prasasti Lamongan.[5]
Sejak tahun 1331 wilayah Majapahit diperluas berkat penundukan Sadeng, di tepi
sungai Bedadung dan Keta di pantai Utara dekat Panarukan, seperti diberitakan
dalam Negarakertagama pupuh 48/2,49/3 serta dalam kitab Pararaton. Pada waktu
itu wilayah kerajaan Majapahit meliputi seluruh Jawa Timur dan Pulau Madura.[6]
Baru setelah
seluruh jawa timur di kuasai penuh, majapahit mulai menjangkau pulau-pulau di
luar jawa, yang disebut nusantara menurut para raton, politik perluasan
wilanyah ke nusantara bertalian dengan program politik gadjah mada yang
diangkat sebagai patih amangkubumi pada tahun 1334. Untuk menjalankan politik
tersebut, para pembesar-pembesar majapahit yang tidak menyetujui, Disingirkan
oleh Gadjah mada, namun politik tersebut baru berjalan mulai pada 1343 dengan
penundukan bali, pulau yang paling dekat denga jawa. Dianatara tahun 1343 dan
1347, Pudityawarman meninggalkan jawa untuk mendirikan kerajaan malayapura di
minangkabau, Sumatra seperti diberitakan dalam piagam sansakerta pada arca
Amoghapasa, 1347, pada piagam itu, Adityawarman bergelar tuhan patih.
Berita cina dari dinasti Ming[7] menyatakan bahwa pada tahun1377 suwarnabhumi diserbu oleh tentara jawa putera mahkota suwarnabhumi tidak berani naik tahta tanpa bantuan dan persetujuan kaisar cina, karena takut kepada raja jawa. Kaisar cina lalu mengirim utusan untuk mengantarkan surat pengangkatan, namun setibayan di tengah perjalanan utusan tersebut di cegat lalu terus dibunuh oleh tentra jawa. Meskipun demikian, kaisar tidak memanggil tindakan balasan tidak dapat di benarkan. Negara Islam samudra di Sumatra utara juga tercatat sebagai bawahan kerajaan majapahit. Dongeng romantis tentang serbuan pasai oleh tentara majapahit di beritakan dalam Hikayat raja-raja pasai sebagai berikut; pada pemerintahan sultan ahmad di pasai puteri Gemerencang dari majapahit jatuh cinta kepada Abdul jalil, putera raja ahmad, hanya karena meliahat gambarnya. Oleh karena itu ia berangkat ke pasai dengan banyak membawa rombongan kapal. Sebelum mendarat terdengar kabar bahwa Abdul jalil telah mati, di bunuh oleh ayahnya.
Berita cina dari dinasti Ming[7] menyatakan bahwa pada tahun1377 suwarnabhumi diserbu oleh tentara jawa putera mahkota suwarnabhumi tidak berani naik tahta tanpa bantuan dan persetujuan kaisar cina, karena takut kepada raja jawa. Kaisar cina lalu mengirim utusan untuk mengantarkan surat pengangkatan, namun setibayan di tengah perjalanan utusan tersebut di cegat lalu terus dibunuh oleh tentra jawa. Meskipun demikian, kaisar tidak memanggil tindakan balasan tidak dapat di benarkan. Negara Islam samudra di Sumatra utara juga tercatat sebagai bawahan kerajaan majapahit. Dongeng romantis tentang serbuan pasai oleh tentara majapahit di beritakan dalam Hikayat raja-raja pasai sebagai berikut; pada pemerintahan sultan ahmad di pasai puteri Gemerencang dari majapahit jatuh cinta kepada Abdul jalil, putera raja ahmad, hanya karena meliahat gambarnya. Oleh karena itu ia berangkat ke pasai dengan banyak membawa rombongan kapal. Sebelum mendarat terdengar kabar bahwa Abdul jalil telah mati, di bunuh oleh ayahnya.
1.3 Tata
Negara Majapahit
Negara mempunyai
pertalian erat dengan wilanyah yang terbatas. Pada tahun 1292, Negara majapahit
hanya merupakan desa disebelah timur sebagai brantas, yang dibangun dengan pembukaan
hutan tarik oleh sanggramawijaya, Desa itu diberi nama Majapahit.[8]
Sesumula penduduk hanya dihuni oleh orang-orang Madura, yang dikirim oleh
adipati wiraraja untuk menebang hutan tarik, kemudian bertambah dengan
orang-orang singasari, yang bersimpati kepada nararaya sang ramawijaya.
Nararaya sanggramawijaya menjadi kepala desa majapahit masi berupa desa kecil
yang penduduknya masi sangat terbatas pada permulaan tahun 1293.
Setelah nararaya sanggramawijaya berhasil mengalahkan raja jayakatwang dari kejiri dengan perantaraan tentara tartar pada akhir maret dan kemudian mengusir tentara tartar pada 24 April, maka ia mengambil alih kekuasaan raja jayakatwang dan wilanya Kediri.Majapahit ditingkatkan menjadi ibu kota majapahit. Majapahit berubah dari desa menjadi Negara yang dipimpin oleh seorang raja, majapahit menjadi kerajaan dan desa majapahit menjadi pusat kerajaan majapahit. Dengan munculnya patih amengkubumi gadjahmada, majapahit melakukan ekspedisi kepulau-pulau di luar jawa, yang disebut nusantara. Nagarakretama pupuh 4,5,6 menguraikan raja-raja di pulau jawa, yang mempunyai tali kekerabatan dengan dyah hayam wuruk dan masing-masing yang mempunyai kekuasaan penuh di negaranya, sepertyi tribuana tunggadewi dikahuripan, karta nagara dikahuripan, kartawardana di singasari, Wijayarajasa di wengker,. Mereka semua tunduk ke majapahit dikatakan dalam pupuh 6/4: para raja di pula jawa masing-masing mempunyai Negara, dan tempat wilwatikta tempat mereka bersama menghamba raja.
Setelah nararaya sanggramawijaya berhasil mengalahkan raja jayakatwang dari kejiri dengan perantaraan tentara tartar pada akhir maret dan kemudian mengusir tentara tartar pada 24 April, maka ia mengambil alih kekuasaan raja jayakatwang dan wilanya Kediri.Majapahit ditingkatkan menjadi ibu kota majapahit. Majapahit berubah dari desa menjadi Negara yang dipimpin oleh seorang raja, majapahit menjadi kerajaan dan desa majapahit menjadi pusat kerajaan majapahit. Dengan munculnya patih amengkubumi gadjahmada, majapahit melakukan ekspedisi kepulau-pulau di luar jawa, yang disebut nusantara. Nagarakretama pupuh 4,5,6 menguraikan raja-raja di pulau jawa, yang mempunyai tali kekerabatan dengan dyah hayam wuruk dan masing-masing yang mempunyai kekuasaan penuh di negaranya, sepertyi tribuana tunggadewi dikahuripan, karta nagara dikahuripan, kartawardana di singasari, Wijayarajasa di wengker,. Mereka semua tunduk ke majapahit dikatakan dalam pupuh 6/4: para raja di pula jawa masing-masing mempunyai Negara, dan tempat wilwatikta tempat mereka bersama menghamba raja.
1.
Nama Kerajaan Majapahit
Nagarakretagama
tidak menyinggung asal mula majapahit. Dongeng tentang asal mula tentang
majapahit terdapat dalam pararaton dan panjiwijayakmana IV/86-87. Orang orang
Madura datang ketahan tandus untuk membagi hutan membakar lalang. Ketika merka
lapar dan mereka masuk kedalam hutan lalu mereka menemukan buah di dalam hutan
dan mereka langsung memakannya, namun rassaya pahit sekali. Mereka yang tidak
suka, melepehnya sedangkan yang makan mabuk. Buah itu adalah buah maja oleh
karena itu daerah hutan tarik yang sedang dibuka itu diberi nama Majapahit.
Keterangan diatas kedengarannya seperti dongen namun itulah benar, lepas dari
dongeng diatas suatu kanyataan bahwa pohon maja bayak tumbuh di daera sunagi
brantas hingga sekarang ini. Itulah sebabnya di daerah sungai tropis banyak
mengandung nama maja, seperti majakerta, majawarna, Majaagung, Majejer,
Majasari, Mataram. Ringkasan dari nama tersebut terbuat dari nama pohon yang
tumbuh di daerah yang bersankutan.pembentukan nama tersebut adalah peristiwa
biasa. Desa tersebut banyak di tamanami pohon turi, sehingga di sebut karang
turi, yang ada pohonnya asam yang di sebut karang asem. Nama Majapahit banyak
disebut dalam piagam-piagam, yang dikeluarkan pada zaman majaphit. Dari tahun
1294 sampai tahun 1486, dari piagam kudadu sampai pada piagam kiyu, dalam
nagarakretanagara, nama majapahit sering diganti dengan nama Wilwatika.
2. PembagianWilayah
Telah di
tunjukkan sebelumnya bahwa tempat seperti kahuripan, Daha, Wengker Lasem,
Matahun, pajang, pawanuhan. Wirabumi diperintah oleh raja bawahan oleh raja
majapahit, yang mempunyai tali kekerabatan dengan majapahit. Nama ibu kotanya
dijadikan nama wilayahnya. Tempat tempat-tempat lainnya yang tidak diperintah
oleh raja-raja, dibagi menjadi lima bagian berdasarkan kiblat, yakni selatan,
timur , barat, utara, dan tengah masing-masing diperintah oleh seorang mentri,
amancanagara, juga disebut juru.[9]
Jadi jumlah mentri amancanagara ada lima. Mereka diangkat oleh raja-raja
majapahit atas jasa-jasanya ia di berikan gelar tumenggung atau adipati.
BABII
PENUTUP
PENUTUP
1.4 PENUTUP
Sejarah
kerajaan Majapahit dari kertarajasa Jayawardhana sampai Srirajasanagara termuat
dalam pupuh 45 sampai 49 secara singkat, pada hakikatnya mulai dari pengungsian
Nararya Sanggramawijaya ke Madura, setelah kerajaan singasari runtuh dan raja
kartanagara mati terbunuh kisah pengungsian ke Madura dan berdirinya Negara
Majapahit. Adapun penyebabnya penganugrahan tanah kudadu ialah sikap kepala
desa kudadu. Ia memberikan tempat persembunyian kepada sang prabu, sebelum
bliau menjadi raja dan masih bernama Nararya sanggramawijaya. Kerajaan
majapahit terletak di lembah sungai Brantas di sebelah Tenggara kota Mojokerto,
di daerah Tarik, sebuah kota kecil di persimpangan Kali Mas dan Kali Porong.
Konon, pada akhir tahun 1292 tempat itu masih merupakan hutan belantara, Berkat
kedatangan orang-orang Madura, yang sengaja dikirim ke sana oleh Adipati
Wiraraja dari Sumenep, hutan tersebut berhasil di tebang dan untuk dijadikan
ladang dan dihuni oleh orang-orang Madura dan dinamakan majapahit. Tanah
tersenbut dihuni lalu menjadi desa desa kecil yang penduduknya masi sangat
terbatas. Setelah itu desa tersebut dibagun menjadi tempat yang paling terkenal
dalam kerajaan majapahit.
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER BUKU : TAFSIR NAGARA KRETAGAMA, OLEH
PROF.DR. SLAMET MULJANA.
Basham,A.L. 1959. The wonder that was india. New York: Grove pres.
Breg. C.C. 1927.’’ Kidung sunda, inleiding, tekst vertaling ensaantekening’’. BKILXXXIII.
_________________ 1927. Inleiding tot de studie van bet Oud-javaansch (kidung sundayana). Surakarta
_________________ 1992. Kidung pamancangah. Santpoort.
_________________ 1930. “ Rangga Lawe, Middleljavaansche historiche Roman”. Bibliotheca javanica no. 1. Nix. Bandung.
________________ 1962.” The Work of professor krom”. Historian of southeast Asia (ed. D.G.E.Hall), Oxford.
________________ 1958. Erlangga. Surabaya: penerbitan universitas erlangga.
________________ 1962. “ historical writing on indonesia (Early period)”. Historians of southeast Asia (ed.D.G.E.Hall). Oxfrord University press.
________________ 1965. Menuju puncak kemegahan. Jakarta: Balai Pustaka
Basham,A.L. 1959. The wonder that was india. New York: Grove pres.
Breg. C.C. 1927.’’ Kidung sunda, inleiding, tekst vertaling ensaantekening’’. BKILXXXIII.
_________________ 1927. Inleiding tot de studie van bet Oud-javaansch (kidung sundayana). Surakarta
_________________ 1992. Kidung pamancangah. Santpoort.
_________________ 1930. “ Rangga Lawe, Middleljavaansche historiche Roman”. Bibliotheca javanica no. 1. Nix. Bandung.
________________ 1962.” The Work of professor krom”. Historian of southeast Asia (ed. D.G.E.Hall), Oxford.
________________ 1958. Erlangga. Surabaya: penerbitan universitas erlangga.
________________ 1962. “ historical writing on indonesia (Early period)”. Historians of southeast Asia (ed.D.G.E.Hall). Oxfrord University press.
________________ 1965. Menuju puncak kemegahan. Jakarta: Balai Pustaka
[1]
Piagam kudadu, 1294, sebagian di terjemahkan dalam bahasa belanda oleh Dr.
D.L.A. brandes dalam karnyanya pararaton, hlm, 94-100, pada tahun 1996.
Lempengan VIII, X-XII dimuat dalam OJO,hlm, 195-198,dan kawi oorkonden (K.O)
LXXXI. Piagam ini merupakan sumber sejarah tentang riwayat runtuhnya kerajaan
singasari oleh rajajayakatwang dari Kediri, pengungsian naraya sangramawijaya
kemadura dan pembangunan kerajaan majapahit.
[2]
Keratin lama majapahit terletak dekat tarik di trawulan.
[3]
W.P.groenveldt,” notes on the Malay archipelago and malacca”, compiled from
Chinese sources, hlm.30.
[4]
Kidung rengga lawe, terbitan prof.C.C. breg dalam seri bibliotheca javanica
K.B.G. vol.1.1930.
[5]
Piagam lamongan, tidak bertarikh, menguraikan ke swatantra daerah blambangan
sebagai hadia kepada masyarakat blambangan; disiarkan oleh Dr. purbatjaraka
dalam T.B.G. LXXVI,1936.hlm.388-389.
[6]
Piagam camunda, 1332, menguraikan bahwa tribuwanatunggadewi menguasai seluruh
dwi pantra. Istilah dwi pantra ini kiranya harus ditafsirkan sebagai hyperbol,
karena pada waktu itu kekuasaan majapahit hanya terbatas sampai pulaw jawa dan
Madura saja, tidak sama dengan istilah nusantara denga program politik gajah
madah pada taqhun 1334.
[7]
W.P. groenveldt, notes hlm. 69.
[8]
Kebanyakan sarjana dalam bidang jawa tidak tertarik kepada persoalan tatanegara
majapahit. Sehingga tatanegara majapahitmerupakan penelitian baru. Prof. H.M,
adalah sarjana Indonesia pertama yang bergerak dalam penelitian dalam bidang
ini sejak tahun lima puluhan. Hasil penelitiannya berjudul tatanegara
majapahit, sapta parwa, mulai di terbitkan pada tahun 1962. Diantara tujuh
jilid itu jilid IV khusus pembahasan persoalan tata Negara, perang buku ini
menyinggung soal tata Negara dalam majapahit dalam menuju puntjak
kemegahan,1965 dan the structure of the nasional Government of majapahit, 1966.
[9]
Juru atau juru pengalasan adalah pembesar daerah, denga gelar sebutan rakryan
seperti terbukti dalam piagam banda sari yang menyebut rakryan juru pu petul.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar