Minggu, 13 Januari 2013

PENGUNGSIAN KERAJAAN MAJAPAHIT KEMADURA


PENGUNGSIAN KERAJAAN MAJAPAHIT KEMADURA
MAKALAH



Oleh
Zainur Rahman
110110301039

Ilmu Sejarah
Fakultas Sastra
Universitas Jember
2012
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena alhamdulillah dengan limpahan karunia dan nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tak lupa shalawat serta salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman Muhammad SAW, kepada para Sahabatnya, keluarga, serta sampai kepada kita selaku umatnya. Amin.
Makalah berjudul “PENGSIAN KERAJAAN MAJAPAHIT KEMADURA ” ini saya buat untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan Dosen kepada kami, Dan semoga, selain memenuhi tugas tersebut, makalah ini dapat bermanfaat bagi khalayak pembaca pada umumnya dan kami khususnya.
Kritik dan saran sangat kami harapkan dalam upaya perbaikan kami dalam membuat makalah.


BABI
LATAR BELAKANG
A.    Latar Belakang
            Majaphit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1923 hinnga 1500 M. kerajaan ini menjadi puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa ke kuasan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hinnga 1389. Kerajaan majapahit adalah kerajaan hindhu-budha terakhir yang menguasai Nusantra dan dianggab sebagai salah satu dari negar terbesar dalam sejarah Indonesia. Kekuasaannya melimpah di Jawa,Sumatra Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia bagian timur meskipun wilayahnya masi diperdebatkan. Yang hanya terdapat sedikit bukti fisik dari sisa-sisa Kerajaan Majapahit, dan sejarahnya tidak jelas. Sumber utama yang digunakan oleh para sejarawan adalah Pararaton ('Kitab Raja-raja') dalam bahasa kawi dan Nagarakretagama dalam bahasa jawa kuno.
            Pararaton terutama menceritakan Ken Arok (pendiri Kerajaan Singhasari) namun juga memuat beberapa bagian pendek mengenai terbentuknya Majapahit. Sementara itu, Nagarakertagama merupakan puisi Jawa Kunoyang ditulis pada masa keemasan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Setelah masa itu, hal yang terjadi tidak jelas. Selain itu, terdapat beberapa prasasti dalam bahasa Jawa Kuno maupun catatan sejarah dari Tiongkok dan Negara lain. Keakuratan semua naskah berbahasa Jawa tersebut dipertentangkan. Tidak dapat disangkal bahwa sumber-sumber itu memuat unsur non-historis dan mitos. Beberapa sarjana seperti C.C. Berg menganggap semua naskah tersebut bukan catatan masa lalu, tetapi memiliki arti supernatural dalam hal dapat mengetahui masa depan. Namun demikian, banyak pula sarjana yang beranggapan bahwa garis besar sumber-sumber tersebut dapat diterima karena sejalan dengan catatan sejarah dari Tiongkok, khususnya daftar penguasa dan keadaan kerajaan yang tampak cukup pasti.
            Majapahit terletak di lembah sungai Brantas di sebelah Tenggara kota Mojokerto, di daerah Tarik, sebuah daerah kecil di persimpangan Kali Mas dan Kali Porong. Konon pada akhir tahun 1292 tempat itu masih merupakan hutan belantara, penuh dengan pohon-pohon maja seperti kebanyakan tempat-tempat lainnya di lembah sungai Brantas. Berkat kedatangan orang-orang Madura, yang sengaja dikirim ke sana oleh Adipati Wiraraja dari Sumenep, hutan tersebut berhasil ditebangi dan dijadikan perladangan, dihuni oleh orang-orang Madura, pelarian dari Singosari dan pengikut-pengikut setia Sanggramawijaya, serta dinamakan Majapahit (desa). Baru setelah Jayakatwang berhasil dihancurkan dalam bulan April 1293 berkat serbuan tentara Tartar dengan bantuan Sanggrawijaya, desa Majapahit dijadikan pusat pemerintahan kerajaan baru, yang disebut dengan kerajaan Majapahit. Pada waktu itu wilayah kerajaan Majapahit hanya meliputi daerah kekuasaan kerajaan Singosari lama, jadi hanya sebagian dari wilayah Jawa Timur. Sepeninggal Rangga Lawe pada tahun 1295, atas permintaan Wiraraja sesuai dengan janji Sanggramawijaya, maka kerajaan Majapahit dibelah menjadi dua Bagian Timur yang meliputi daerah Lumajang, diserahkan kepada Wiraraja. Demikianlah pada akhir abad ketiga-belas kerajaan Majapahit itu hanya meliputi daerah Kadiri, Singasari, Janggala (Surabaya) dan pulau Madura.
           


 Rumusan Masalah
1. Kerajaan Majapahit Pengungsia Kemadura
2. Perluasaan Wilayah Kerajaan Majapahit
3. Tata Negara Majapahit

 
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengungsian Kemadura
            Sejarah kerajaan Majapahit dari kertarajasa Jayawardhana sampai srirajasanagara termuat dalam pupuh 45 sampai 49 secara singkat, pada hakikatnya mulai dari pengungsian Nararya Sanggramawijaya ke Madura, setelah kerajaan singasari runtuh dan raja kartanagara mati terbunuh kisah pengungsian ke Madura dan berdirinya Negara Majapahit banyak di uraikan di pararaton, kidung panji wijayakrama, dan harsa wijaya, namun sumber sejarah yang terutama ialah piaga kudadu.[1] kisah perjalanan pengungsian kemadura ialah sebagai berikut:
Adapun penyebabnya penganugrahan tanah kudadu ialah sikap kepala desa kudadu. Ia memberikan tempat persembunyian kepada sang prabu, sebelum bliau menjadi raja dan massih bernama Nararya sangramawijaya,. Pada waktu itu, beliiau sedang terlibat kesediahan menuju desa kudadu dalam kerajaan musuh; penyebabnya karena srikartanagara, yang sudah pulang ke alam siwa-budha, di datangi musuh sri jayakatwang dari gelang-gelang.sri jayakatwang berlaku curang menghianati sahabatnya mengingkari perjanjian terodong nafsu untuk menyirnakan sri kartanagara yang bersemayam di negri tumapel. Ketika tentara sri jayakatrang sampai di jasun wungkal, sri kartanagara member perintah kepada sang prabu dan ardaraja untuk menanggulangi musush. Adapun ardaraja itu selain menantu sri kartanagara, juag putra sri jayakatwang. Sang prabu dan ardaraja meninggalkan tumapel ketika sampai di desa kedung pelut, sang prabu bertemu dengan musuh. Lalu ia melawan musuhnya, kalah dan melarikan diri. Tidak di ketahui berapa banyak korban yang mati. Tentara sang prabu terus menuju lembah namun tak tampak musuh dalam tentara pengawal; sang prabu bergerak kebarat melewati batang menuju kapulungan. Di sana terjadi peperanagan sangprabu dengan musuhnya di sebelah barat kapulungan. Musuh kalah dan banyak yang gugur dalam peperanagan tersebut. Tentara sang prabu bergerak lagi menuju rabut carat. Tidak lama kemudian terlihat musuh dari arah barat lalau terjadi lagi pertempuran. Musuhkalah dan lari meninggalkan banyak korban. Tampaknya musuh sudah tidak akan kembali lagi musuh suadah melambai-lambai di sebelah timur haniru, merah dan putih warnanya seketika itiu ardaraja mendadak menyerungkan senjatanya, bertindak curang lari kearah kepulungan dengan maksud jahat itulah sebabnya tentara sang prabu banyak yang meninggal. namun beliau tetsp setia kepada sri kartanagara. Oleh karena itu sang prabu tinggal di Rabut carat kemudia bergerak ke utara menuju pamotan apajeg di seberang sunagi.
1.2 Perluasan wilayah
            Kerajaan Majapahit terletak di lembah sungai Brantas di sebelah Tenggara kota Mojokerto, di daerah Tarik,[2] sebuah kota kecil di persimpangan Kali Mas dan Kali Porong. Konon, pada akhir tahun 1292 tempat itu masih merupakan hutan belantara, Berkat kedatangan orang-orang Madura, yang sengaja dikirim ke sana oleh Adipati Wiraraja dari Sumenep, hutan tersebut berhasil di tebang dan untuk dijadikan lading dan dihuni oleh orang-orang Madura dan dinamakan majapahit. Pada permualaan tahun 1293, ketika tentara tartar di bawah pimpinan Shipih-pi, kau Hsing, dan ike masa datang, kepala desa majapahit bernama tuhan pijaya,[3] yakni nararya sanggrama wijaya. Baru setelah daha runtuh pada april 1293 berkat serbuan tentaradengan bantuan sangramawijaya, desa majapahit di jadikan pusat pemerinthan kerajaan baru, yang disebut kerajaan majapahit meliputi daerah kerajaan lama singasari hanya sebagian saja jawa timur. Sepeninggal Rangga Lawe pada tahun 1295, atas permintaan Wiraraja sesuai dengan janji Sanggramawijaya, maka kerajaan Majapahit dibelah menjadi dua,[4] Bagian Timur, yang meliputi daerah Lumajang, diserahkan kepada Wiraraja. Demikianlah pada akhir abad ketiga-belas kerajaan Majapahit itu hanya meliputi daerah Kediri, Singasari, Janggala (Surabaya) dan pulau Madura. Dengan penumpasan Nambi pada tahun 1316, daerah Lumajang bergabung kembali dengan Majapahit sebagaimana tercatat dalam Prasasti Lamongan.[5] Sejak tahun 1331 wilayah Majapahit diperluas berkat penundukan Sadeng, di tepi sungai Bedadung dan Keta di pantai Utara dekat Panarukan, seperti diberitakan dalam Negarakertagama pupuh 48/2,49/3 serta dalam kitab Pararaton. Pada waktu itu wilayah kerajaan Majapahit meliputi seluruh Jawa Timur dan Pulau Madura.[6]
Baru setelah seluruh jawa timur di kuasai penuh, majapahit mulai menjangkau pulau-pulau di luar jawa, yang disebut nusantara menurut para raton, politik perluasan wilanyah ke nusantara bertalian dengan program politik gadjah mada yang diangkat sebagai patih amangkubumi pada tahun 1334. Untuk menjalankan politik tersebut, para pembesar-pembesar majapahit yang tidak menyetujui, Disingirkan oleh Gadjah mada, namun politik tersebut baru berjalan mulai pada 1343 dengan penundukan bali, pulau yang paling dekat denga jawa. Dianatara tahun 1343 dan 1347, Pudityawarman meninggalkan jawa untuk mendirikan kerajaan malayapura di minangkabau, Sumatra seperti diberitakan dalam piagam sansakerta pada arca Amoghapasa, 1347, pada piagam itu, Adityawarman bergelar tuhan patih.
Berita cina dari dinasti Ming[7] menyatakan bahwa pada tahun1377 suwarnabhumi diserbu oleh tentara jawa putera mahkota suwarnabhumi tidak berani naik tahta tanpa bantuan dan persetujuan kaisar cina, karena takut kepada raja jawa. Kaisar cina lalu mengirim utusan untuk mengantarkan surat pengangkatan, namun setibayan di tengah perjalanan utusan tersebut di cegat lalu terus dibunuh oleh tentra jawa. Meskipun demikian, kaisar tidak memanggil tindakan balasan tidak dapat di benarkan. Negara Islam samudra di Sumatra utara juga tercatat sebagai bawahan kerajaan majapahit. Dongeng romantis tentang serbuan pasai oleh tentara majapahit di beritakan dalam Hikayat raja-raja pasai sebagai berikut; pada pemerintahan sultan ahmad di pasai puteri Gemerencang dari majapahit jatuh cinta kepada Abdul jalil, putera raja ahmad, hanya karena meliahat gambarnya. Oleh karena itu ia berangkat ke pasai dengan banyak membawa rombongan kapal. Sebelum mendarat terdengar kabar bahwa Abdul jalil telah mati, di bunuh oleh ayahnya.



1.3 Tata Negara Majapahit
            Negara mempunyai pertalian erat dengan wilanyah yang terbatas. Pada tahun 1292, Negara majapahit hanya merupakan desa disebelah timur sebagai brantas, yang dibangun dengan pembukaan hutan tarik oleh sanggramawijaya, Desa itu diberi nama Majapahit.[8] Sesumula penduduk hanya dihuni oleh orang-orang Madura, yang dikirim oleh adipati wiraraja untuk menebang hutan tarik, kemudian bertambah dengan orang-orang singasari, yang bersimpati kepada nararaya sang ramawijaya. Nararaya sanggramawijaya menjadi kepala desa majapahit masi berupa desa kecil yang penduduknya masi sangat terbatas pada permulaan tahun 1293.
Setelah nararaya sanggramawijaya berhasil mengalahkan raja jayakatwang dari kejiri dengan perantaraan tentara tartar pada akhir maret dan kemudian mengusir tentara tartar pada 24 April, maka ia mengambil alih kekuasaan raja jayakatwang dan wilanya Kediri.Majapahit ditingkatkan menjadi ibu kota majapahit. Majapahit berubah dari desa menjadi Negara yang dipimpin oleh seorang raja, majapahit menjadi kerajaan dan desa majapahit menjadi pusat kerajaan majapahit. Dengan munculnya patih amengkubumi gadjahmada, majapahit melakukan ekspedisi kepulau-pulau di luar jawa, yang disebut nusantara. Nagarakretama pupuh 4,5,6 menguraikan raja-raja di pulau jawa, yang mempunyai tali kekerabatan dengan dyah hayam wuruk dan masing-masing yang mempunyai kekuasaan penuh di negaranya, sepertyi tribuana tunggadewi dikahuripan, karta nagara dikahuripan, kartawardana di singasari, Wijayarajasa di wengker,. Mereka semua tunduk ke majapahit dikatakan dalam pupuh 6/4: para raja di pula jawa masing-masing mempunyai Negara, dan tempat wilwatikta tempat mereka bersama menghamba raja.
1.      Nama Kerajaan Majapahit
Nagarakretagama tidak menyinggung asal mula majapahit. Dongeng tentang asal mula tentang majapahit terdapat dalam pararaton dan panjiwijayakmana IV/86-87. Orang orang Madura datang ketahan tandus untuk membagi hutan membakar lalang. Ketika merka lapar dan mereka masuk kedalam hutan lalu mereka menemukan buah di dalam hutan dan mereka langsung memakannya, namun rassaya pahit sekali. Mereka yang tidak suka, melepehnya sedangkan yang makan mabuk. Buah itu adalah buah maja oleh karena itu daerah hutan tarik yang sedang dibuka itu diberi nama Majapahit. Keterangan diatas kedengarannya seperti dongen namun itulah benar, lepas dari dongeng diatas suatu kanyataan bahwa pohon maja bayak tumbuh di daera sunagi brantas hingga sekarang ini. Itulah sebabnya di daerah sungai tropis banyak mengandung nama maja, seperti majakerta, majawarna, Majaagung, Majejer, Majasari, Mataram. Ringkasan dari nama tersebut terbuat dari nama pohon yang tumbuh di daerah yang bersankutan.pembentukan nama tersebut adalah peristiwa biasa. Desa tersebut banyak di tamanami pohon turi, sehingga di sebut karang turi, yang ada pohonnya asam yang di sebut karang asem. Nama Majapahit banyak disebut dalam piagam-piagam, yang dikeluarkan pada zaman majaphit. Dari tahun 1294 sampai tahun 1486, dari piagam kudadu sampai pada piagam kiyu, dalam nagarakretanagara, nama majapahit sering diganti dengan nama Wilwatika.
2.      PembagianWilayah
Telah di tunjukkan sebelumnya bahwa tempat seperti kahuripan, Daha, Wengker Lasem, Matahun, pajang, pawanuhan. Wirabumi diperintah oleh raja bawahan oleh raja majapahit, yang mempunyai tali kekerabatan dengan majapahit. Nama ibu kotanya dijadikan nama wilayahnya. Tempat tempat-tempat lainnya yang tidak diperintah oleh raja-raja, dibagi menjadi lima bagian berdasarkan kiblat, yakni selatan, timur , barat, utara, dan tengah masing-masing diperintah oleh seorang mentri, amancanagara, juga disebut juru.[9] Jadi jumlah mentri amancanagara ada lima. Mereka diangkat oleh raja-raja majapahit atas jasa-jasanya ia di berikan gelar tumenggung atau adipati.




BABII
        PENUTUP
1.4 PENUTUP
            Sejarah kerajaan Majapahit dari kertarajasa Jayawardhana sampai Srirajasanagara termuat dalam pupuh 45 sampai 49 secara singkat, pada hakikatnya mulai dari pengungsian Nararya Sanggramawijaya ke Madura, setelah kerajaan singasari runtuh dan raja kartanagara mati terbunuh kisah pengungsian ke Madura dan berdirinya Negara Majapahit. Adapun penyebabnya penganugrahan tanah kudadu ialah sikap kepala desa kudadu. Ia memberikan tempat persembunyian kepada sang prabu, sebelum bliau menjadi raja dan masih bernama Nararya sanggramawijaya. Kerajaan majapahit terletak di lembah sungai Brantas di sebelah Tenggara kota Mojokerto, di daerah Tarik, sebuah kota kecil di persimpangan Kali Mas dan Kali Porong. Konon, pada akhir tahun 1292 tempat itu masih merupakan hutan belantara, Berkat kedatangan orang-orang Madura, yang sengaja dikirim ke sana oleh Adipati Wiraraja dari Sumenep, hutan tersebut berhasil di tebang dan untuk dijadikan ladang dan dihuni oleh orang-orang Madura dan dinamakan majapahit. Tanah tersenbut dihuni lalu menjadi desa desa kecil yang penduduknya masi sangat terbatas. Setelah itu desa tersebut dibagun menjadi tempat yang paling terkenal dalam kerajaan majapahit.

DAFTAR PUSTAKA
SUMBER BUKU : TAFSIR NAGARA KRETAGAMA, OLEH PROF.DR. SLAMET MULJANA.
Basham,A.L. 1959. The wonder that was india. New York: Grove pres.
Breg. C.C. 1927.’’ Kidung sunda, inleiding, tekst vertaling ensaantekening’’. BKILXXXIII.
_________________ 1927. Inleiding tot de studie van bet Oud-javaansch (kidung sundayana). Surakarta
_________________ 1992. Kidung pamancangah. Santpoort.
_________________ 1930. “ Rangga Lawe, Middleljavaansche historiche Roman”. Bibliotheca javanica no. 1. Nix. Bandung.
________________ 1962.” The Work of professor krom”. Historian of southeast Asia (ed. D.G.E.Hall), Oxford.
________________ 1958. Erlangga. Surabaya: penerbitan universitas erlangga.
________________ 1962. “ historical writing on indonesia (Early period)”. Historians of southeast Asia (ed.D.G.E.Hall). Oxfrord University press.
________________ 1965. Menuju puncak kemegahan. Jakarta: Balai Pustaka














 

 

           











[1] Piagam kudadu, 1294, sebagian di terjemahkan dalam bahasa belanda oleh Dr. D.L.A. brandes dalam karnyanya pararaton, hlm, 94-100, pada tahun 1996. Lempengan VIII, X-XII dimuat dalam OJO,hlm, 195-198,dan kawi oorkonden (K.O) LXXXI. Piagam ini merupakan sumber sejarah tentang riwayat runtuhnya kerajaan singasari oleh rajajayakatwang dari Kediri, pengungsian naraya sangramawijaya kemadura dan pembangunan kerajaan majapahit.
[2] Keratin lama majapahit terletak dekat tarik di trawulan.
[3] W.P.groenveldt,” notes on the Malay archipelago and malacca”, compiled from Chinese sources, hlm.30.
[4] Kidung rengga lawe, terbitan prof.C.C. breg dalam seri bibliotheca javanica K.B.G. vol.1.1930.
[5] Piagam lamongan, tidak bertarikh, menguraikan ke swatantra daerah blambangan sebagai hadia kepada masyarakat blambangan; disiarkan oleh Dr. purbatjaraka dalam T.B.G. LXXVI,1936.hlm.388-389.
[6] Piagam camunda, 1332, menguraikan bahwa tribuwanatunggadewi menguasai seluruh dwi pantra. Istilah dwi pantra ini kiranya harus ditafsirkan sebagai hyperbol, karena pada waktu itu kekuasaan majapahit hanya terbatas sampai pulaw jawa dan Madura saja, tidak sama dengan istilah nusantara denga program politik gajah madah pada taqhun 1334.
[7] W.P. groenveldt, notes hlm. 69.
[8] Kebanyakan sarjana dalam bidang jawa tidak tertarik kepada persoalan tatanegara majapahit. Sehingga tatanegara majapahitmerupakan penelitian baru. Prof. H.M, adalah sarjana Indonesia pertama yang bergerak dalam penelitian dalam bidang ini sejak tahun lima puluhan. Hasil penelitiannya berjudul tatanegara majapahit, sapta parwa, mulai di terbitkan pada tahun 1962. Diantara tujuh jilid itu jilid IV khusus pembahasan persoalan tata Negara, perang buku ini menyinggung soal tata Negara dalam majapahit dalam menuju puntjak kemegahan,1965 dan the structure of the nasional Government of majapahit, 1966.
[9] Juru atau juru pengalasan adalah pembesar daerah, denga gelar sebutan rakryan seperti terbukti dalam piagam banda sari yang menyebut rakryan juru pu petul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar