Makalah
Politik dan Pemerintahan Negara China
Setelah Tahun 1949
(disusun guna memenuhi tugas akhir
semester mata kuliah asia baru)
Oleh
SUGIANTO
110110301026
JURUSAN SEJARAH
FAKULATAS SASTRA
UNIVERSIATAS JEMBER
2013
KATA
PENGANTAR
A.
Latarbelakang
Sistem politik merupakan salah satu perangkat penting dalam kehidupan
perpolitikan di dalam suatu negara. Struktur dalam sistem politik mencakup dua
hal, yaitu; suprastruktur dan infrastruktur. Suprastruktur meliputi badan eksekutif, badan legislatif dan badan yudikatif. Sedangkan
infrastruktur meliputi partai politik, kelompok kepentingan dan lain-lain.
Dalam makalah ini akan dijelaskan sistem politik dan pemerintahan China,
perkembangan ekonomi China, pertahanan dan keamanan, hubungan diplomatik China
dengan beberapa negara-negara dunia serta isu-isu transnasional.
China merupakan salah satu negara sosialis-komunis yang terbilang cukup
eksis hingga saat ini. Ditengah-tengah pusaran kapitalis, China dapat bertahan
dengan mencoba beradaptasi terhadap sistem kapitalis. Hal tersebut terbukti
dengan munculnya China sebagai pusat kekuatan ekonomi tidak hanya di kawasan
Asia Timur tetapi juga dunia. Selain itu posisi China sebagai salah satu negara
P5 membuat pondasi China semakin kokoh. Dibidang pertahanan dan keamanan,
banyak isu-isu muncul terkait dengan semakin kuatnya militer China ditambah
lagi dengan produksi peralatan militer seperti; jet tempur, kapal selam, kapal
induk, tank dan lain-lain. China juga merupakan negara yang berada diposisi
pertama dengan jumlah tentara yang besar dibandingkan dengan negara-negara lain
di dunia. China merupakan negara yang tergolong aktif dalam organisasi internasional
dan hubungan diplomatik lainya.
B.
Rumusan masalah
A.
Bagaimana politik,
ekonomi dan militer China dapat survive ditengah pusaran kapitalis, dimana
China tetap menggunakan sistem sosialis-komunis?
BAB II
PEMABAHASAN
A. Sejarah Perpolitikan
China
Republik Rakyat China adalah sebuah negara komunis yang terdiri dari
hampir seluruh kebudayaan, sejarah dan geografis yang dikenal sebagai
China. Sejak didirikan pada tahun 1949,
RRC telah dipimpin oleh Partai Komunis China (PKC). Walupun seringkali dilihat
sebagai negara yang berhaluan komunis, kebanyakan sektor ekonomi China telah
diswastakan sejak tiga dasawarsa yang lalu. Walau bagaimanapun, pemerintah
masih mengawasi ekonominya secara politik terutama dengan perusahaan-perusahaan
milik pemerintah dan sektor perbankan. Secara politik, China masih tetap
menjadi pemerintahan satu partai.
RRC merupakan suatu negara yang
berhaluan komunis dan hal itu memang karena China merupakan negara komunis abad ke-20 yang lalu. Secara resmi China
masih dikenal sebagai negara komunis, meskipun sejumlah ahli tidak berpandangan
bahwa China merupakan negara komunis seutuhnya. Hingga saat ini tidak ada
definisi yang tepat yang dapat diberikan kepada jenis pemerintahan yang
dilaksanakan oleh China, karena strukturnya tidak dikenal pasti. Salah satu
penyebab masalah ini adalah karena
sejarahnya, Cina merupakan negara yang diperintah oleh para kaisar selama 2000
tahun dengan sebuah pemerintahan pusat yang kuat dengan pengaruh Kong Hu Cu.
Setelah tahun 1911, Cina diperintah secara otokratis oleh KMT dan beberapa panglima perang dan
setelah 1949 didobrak partai komunis Cina.
Dalam bidang politik, China masih
dikuasai oleh Partai Komunis China.Rekrutmen politik juga dilakukan oleh partai
komunis China, dan partai ini akan secara tega melakukan
protes atas organisasi atau apapun yang dapat membahayakan kedudukannya dalam
pemerintahan.Selain itu tujuan utama dari Partai Komunis China adalah untuk
selamanya mempertahankan kekuasaan atas China, partai tidak akan pernah runtuh
dan akan selalu mempunyai kekuatan untuk megendalikan negara beserta rakyatnya.
Salah satu kebijkan politik Deng Xiaoping yang terkenal adalah “Satu Negara Dua
Sistem”.[1]
Inti dari kebijakan politik ini adalah Republik Rakyat Cina, Hong Kong dan
Makau berhak menikmati sistem pemerintahan yang berbeda dan otonomi yang luas
dari pemerintah Beijing, terkecuali di bidang pertahanan dan luar negeri. Pada
awalya Taiwan juga pernah ditawarkan untuk melakukan reunifikasi dengan
Republik Rakyat China dibawah dasarkebijakan Satu Negara Dua Sistem, tapi tetap
saja status Taiwan yang khusus tidak bisa disamakan dengan Hongkong dan Makau.[2]
Sedangkan dalam bidang ekonomi, sepertinya China tidak perlu diragukan
lagi kekuatan perekonomiannya. Awalnya adalah kebijakan yang dilakukan oleh
Deng Xiaoping untuk merubah sistem perekonomian China. Deng Xiaoping memulainya
dengan melakukan reformasi kebijakan pintu terbuka yang menyebabkan privatisasi dan melonggarkan
pusat kontrol pemerintah atas perekonomian China. Beliau membiarkan sebagian
kecil penduduk untuk mendapatkan kekayaan, dan mereka yang membantu mendorong
maju perekonomian China selama 90-an sampai dengan akhir abad ke-20. Dari
perspektif struktur politik di China, jelas bahwa partai dapat dengan mudah
mengendalikan perekonomian China. Karena partai sudah memiliki keunggulan
mutlak di sisi politik, begitu juga dibidang perekonomian sehingga Partai
Komunis China tidak akan merasa takut lagi terhadap gangguan dari dalam negeri.
Dalam masalah kependudukan, China mengaku bahwa meskipun negaranya
berhaluan komunis tetapi hak-hak tiap individu tetap diakui. Pemerintah China
mengakui bahwa China merupakan satu negara yang memiliki banyak bangsa dan suku
dan memberikan hak otonomi di Daerah Administrasi Minoritas kepada etnik bangsa
minoritasnya dan memberikan hak istimewa kepada suku-suku lain untuk sekolah
setinggi-tingginya.
A.
Sistem Politik
Sistem politik di
China menganut sistem pemerintahan komunis. Partai komunis merupakan
satu-satunya partai yang berkuasa dan mempunyai kekuasaan dalam penyelenggaraan
pemerintahan Negara China. Tugas pokok dan tujuan negara adalah mempertahankan
serta mengembangkan sistem sosialis di semua bidang, bertahan dalam arus
reformasi dan mengembangkan ekonomi pasar. Di China terdapat badan Kongres
Nasional Rakyat yang dapat dikatakan
mempunyai kekuasaan besar dalam sistem
politik di China. Berikut ini adalah penjelasannya.
a.
Badan Eksekutif
Presiden di China
dipilih oleh Kongres Nasional Rakyat, biasanya calon presiden ditunjuk oleh
Presidium Kongres Nasional Rakyat. Presiden menjabat dalam jangka waktu 5 tahun
dan tidak boleh lagi menjabat setelah 2 periode berturut-turut. Jika
jabatan presiden kosong, maka akan
digantikan oleh wakil presiden. Namun jika jabatan wakil presiden kosong, maka Kongres Rakyat Nasional akan
menunjuk wakil presiden yang baru untuk mengisi jabatan tersebut.
Fungsi dan kekuasaan presiden di China,
yaitu :
a)
Melaksanakan sistem
pemerintahan
b)
Menerima perwakilan
diplomatik asing
c)
Menunjuk perwakilan
luar negeri
d)
Meratifikasi dan
membatalkan perjanjian penting
b.
Badan Legislatif
Di China, badan legislatif
dikenal dengan Kongres Nasional Rakyat (The National People’s Congress) yang
terdiri dari wakil terpilih dari provinsi-provinsi, daerah otonom dan kota
langsung di bawah Pemerintah Pusat dan wakil dipilih oleh pasukan bersenjata.
Para anggota kongres dipilih dalam jangka waktu 5 tahun, Komite Tetap Konggres
Nasional Rakyat[3]
harus memastikan penyelesaian pemilihan deputi untuk dua bulan selanjutnya,
sebelum berakhirnya masa jabatan Kongres. Sidang kongres dilaksanakan sekali
dalam setahun dan diselenggarakan oleh komite tetap.
Fungsi-fungsi dan kekuasaan Kongres,
yaitu :
a)
Mengubah dan
menetapkan konstitusi
b)
Mengawasi penegakan
konstitusi
c)
Memilih presiden dan
wakil presiden
d)
Memilih Ketua Komisi
Militer Pusat
e)
Memilih Hakim mahkamah
Agung
f)
Memeriksa dan
menyetujui rencana pembangunan ekonomi dan sosial nasional beserta laporan
pelaksanaannya
g)
Memeriksa dan
menyetujui anggaran negara dan laporan pelaksanaannya
h)
Mengubah atau
membatalkan keputusan yang tidak tepat dari Komite Tetap Kongres
i)
Menyetujui pembentukan
provinsi, daerah otonom, dan kota langsung di bawah Pemerintah Pusat
j)
Menentukan pembentukan
daerah administrasi khusus dan sistem akan dilembagakan di sana;
k)
Melaksanakan fungsi
sebagai organ tertinggi kekuasaan negara.
Didalam Kongres
Nasional Rakyat, terdapat Komite Tetap Kongres Nasional Rakyat yang juga
mempunyai fungsi-fungsi, sebagai berikut :
a)
Untuk menyusun
konstitusi dan mengawasi jalannya penegakan konstitusi.
b)
Untuk menetapkan dan
mengubah undang-undang.
c)
Untuk mengkaji dan
menyetujui ketika Kongres Nasional Rakyat mengadakan sidang mengenai
pembangunan ekonomi dan sosial nasional atau anggaran negara.
d)
Untuk mengawasi Dewan
Negara, Komisi Militer Pusat Rakyat dan Mahkamah Agung Rakyat.
e)
Untuk membatalkan
aturan administrasi dan peraturan, keputusan atau perintah dari Dewan Negara
yang bertentangan dengan Konstitusi atau hukum.
f)
Untuk membatalkan
peraturan-peraturan lokal atau keputusan
dari organ-organ kekuasaan negara provinsi, daerah otonom, dan kota langsung di
bawah Pemerintah Pusat yang bertentangan dengan konstitusi atau hukum.
g)
Untuk mengangkat atau
memberhentikan rekomendasi dari Presiden Rakyat Mahkamah Agung, Wakil Presiden
dan Hakim Mahkamah Agung Rakyat, anggota Komite Yudisial dan Ketua Pengadilan
Militer.
h)
Untuk menentukan
pengangkatan atau penarikan kembali perutusan luar negeri.
i)
Untuk menentukan
pengesahan atau pembatalan perjanjian dan perjanjian penting yang dilakukan
dengan negara-negara lain.
j)
Untuk memutuskan
pemberian pengampunan khusus.
k)
Untuk menetapkan
keadaan darurat militer di seluruh negara atau di propinsi tertentu, daerah
otonom, atau kota langsung di bawah Pemerintah Pusat.
Kongres Nasional
Rakyat telah membentuk sembilan komite khusus dimana yang menjabat sebagai
ketua komite khusus ini adalah wakil ketua atau anggota Komite Tetap Kongres
Nasional Rakyat. Komite-komite khusus ini adalah :
a.
Komite Kelompok Etnis
b.
Komite Hukum
c.
Komite Ekonomi,
Pendidikan, Iptek dan Kebudayaan
d.
Komite Urusan Luar
Negeri
e.
Komite Urusan Sipil,
Lingkungan dan Sumber Daya.
Selain Kongres Nasional
Rakyat, ada juga Kongres Masyarakat Lokal (The Local People’s Congress) yang
berada di provinsi, daerah otonom, kota langsung di bawah pemerintah pusat,
prefektur otonom, kabupaten, kabupaten otonom, kota, kabupaten kota dan
kota-kota etnis. Masa jabatan Kongres Masyarakat Lokal di provinsi, daerah
otonom dan kota langsung di bawah pemerintah pusat adalah lima tahun sedangkan
masa jabatan kongres rakyat dari kabupaten, kabupaten otonom, kota, kabupaten
kota, kota-kota etnis adalah tiga tahun. Fungsi Kongres Masyarakat Lokal,
diantaranya :
a.
Untuk menjamin
ketaatan dan pelaksanaan konstitusi dan hukum serta peraturan administrasi dan
peraturan di daerah masing-masing administrasi.
b.
Untuk memeriksa dan
memutuskan rencana pembangunan ekonomi dan budaya lokal serta untuk pengembangan
pelayanan publik.
c.
Untuk memeriksa dan
menyetujui rencana pembangunan ekonomi dan sosial serta anggaran daerah
administrasi masing-masing.
d.
Untuk memeriksa dan
menyetujui laporan pelaksanaan pembangunan ekonomi dan sosial.
e.
Untuk memilih dan memiliki kekuatan untuk memanggil
gubernur dan wakil gubernur, atau walikota dan wakil walikota, atau kepala dan
wakil kepala kabupaten, kecamatan, kabupaten dan kota.
c. Badan Yudikatif
Di China, badan
yudikatif sama seperti badan–badan pemerintahan lainnya yaitu berada dibawah
pengawasan Kongres Nasional Rakyat. Kongres Nasional Rakyat mempunyai hak untuk
melakukan perubahan terhadap konstitusi dan mengawasi penegakan konstitusi.
Selain itu, Kongres Nasional Rakyat mempunyai hak untuk mengubah atau menarik
kembali konstitusi oleh Komite Tetap Kongres Nasional Rakyat.
Aturan hukum yang dilaksanakan bertujuan untuk
membangun China sebagai negara sosialis dengan aturan hukum yang mengikat seluruh rakyatnya. Seluruh masyarakat, partai
politik dan organisasi sosial harus
mematuhi konstitusi dalam segala tindakan mereka dan tidak akan ada hak
istimewa untuk berada diatas konstitusi atau hukum. Semua pelanggaran yang
terjadi, jika melanggar konstitusi atau
hukum harus diselidiki dan juga dijatuhi hukum yang sesuai dengan tingkat
pelanggaran yang dilakukan.
B.
Partai Politik
Di Republik Rakyat
China terdapat satu partai tunggal yang mempunyai pengaruh dan kekuasaan dalam
negara, yaitu Partai Komunis China (Zhongguo
gongchandang). Namun, masih ada beberapa partai kecil juga, diantaranya :
a.
Partai Pertama Rakyat (Qinmindang)
Partai ini muncul karena ketidakpuasan
dari kepemimpinan Lee Teng-Hui dalam Kuomintang yang tidak menyetujui James
Soong mewakili Kuomintang menjadi kandidat pemilihan presiden tahun 2000.
Karena dorongan dari para pendukungnya, James Soong membentuk partai baru yang sehaluan dengan
Kuomintang namun berbeda azas. Pada dasarnya, partai ini bekerja sama dengan
Kuomintang dalam pengambilan keputusan di badan legislatif. Beberapa tahun
belakangan ini sempat terdengar kabar bahwa partai ini akan bergabung kembali
dengan Kuomintang.
b.
Partai Progresif Demokratik
Partai ini mempunyai
tujuan utama untuk memerdekakan Taiwan sebagai negara berdaulat. Berbeda dengan
konsep yang ditanamkan oleh Kuomintang dan Partai Komunis Cina yang sepakat
bahwa Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari China.Partai Progresif
Demokratik adalah sebuah partai yang berawal dari perkumpulan para tokoh
oposisi terhadap partai pemerintah Kuomintang pada masa itu. Semula, pemerintah
dengan mudah merepresi kekuatan oposisi ini dengan dalih Undang-undang Darurat
yang dimaklumatkan sejak tahun 1949.
c.
Partai Komunis China (Zhongguo gongchandan)
Partai politik yang berhaluan komunis yang
sekarang memerintah di Republik Rakyat Cina. Partai ini didirikan pada tahun
1921 oleh Mao Zedong dan aktivis-aktivis revolusi lainnya semasa kekacauan yang
melanda China karena perang saudara antar jenderal-jenderal perang sesaat
setelah Dinasti Qing runtuh. Sekretaris Jendral Partai Komunis China saat ini
yang juga merangkap sebagai Presiden Republik Rakyat China, yaitu Hu Jintao.[4]
Terdapat empat dasar
tuntutan dalam pembangunan Partai Komunis China, yaitu :
1. Menegakkan garis dasar partai
2. Mematuhi prinsip-prinsip partai dan mencari kebenaran dari fakta-fakta
yang ada
3. Melayani masyarakat dengan sepenuh hati
4. Menegakkan sentralisme demokrasi.
Walaupun terdapat
sedikit-banyak gerakan ke arah liberalisasi, seperti pemilu yang sekarang
diadakan di setingkat kecamatan dan sebagian badan perwakilan menampakkan sikap
tegas mereka dari masa ke masa, partai ini terus memiliki kawalan terutama atas
pemilihan jabatan-jabatan pemerintahan. Popularitas Partai Komunis China di kalangan
rakyat sulit diukur, karena tiada pemilu di tingkat nasional, selain itu juga
dapat dipastikan ada sebagian rakyat China yang mendukung partai ini dan ada
juga yang membantahnya. Secara umum, banyak dari mereka yang suka akan peranan
pemerintahan mengabadikan stabilitas, yang membolehkan ekonomi maju tanpa
masalah apapun. Masalah-masalah politik yang utama di Cina adalah jurang sosial
diantara kaya dan miskin dan gejala KKN yang berlaku karena birokrasi
pemerintahan.
Ada sebuah program
Partai Komunis China pada tahun 1958-1960 yang bertujuan untuk membangkitkan
perekonomian China melalui industrialisasi secara besar-besaran dan
memanfaatkan tenaga kerja murah.[5]Namun program
ini akhirnya menyebabkan bencana ekonomi karena kurang adanya realistisnya program
ini sejak semula. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kegagalan
program ini, adalah :
a.
Seluruh tenaga kerja
yang produktif dibidang agraris dipindahkan ke bidang industri, sehingga tidak
ada petani yang menanam tanaman sebagai stok bahan pangan.
b.
Angka-anka statistik
yang dilambungkan tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
c.
Program ini
menyebabkan kematian karena bencana kelaparan.[6]
C. Perkembangan Ekonomi
China
Sejak akhir tahun 1970-an China telah
beralih dari negara yang tertutup menjadi sebuah negara yang terbuka terhadap
investor-investor asing. Perekonomian China mulai berkembang pesat sejak pemerintahan
Deng Xiaoping yang mulai membuka China sebagai negara yang mengundang investor
asing yang membawa modal ke China dalam bentuk Foreign Direct Investment (FDI).[7]
Hingga akhir tahun 1990-an China tercatat sebagai negara tujuan FDI terbesar di
kawasan Asia. Peningkatan perekonomian ini didukung dengan manifestasi baru
dari kapitalisme China, seperti; perusahaan-perusahaan swasta, pabrik-pabrik
ekspor, bursa saham dan lain-lain.
Reformasi yang dilakukan oleh China
untuk memperbaiki perekonomiannya pasca kebijakan ekonomi tertutup, diantaranya:
a. Melakukan pengahapusan secara bertahap ketergantungan terhadap kegiatan
pertanian
b. Melakukan perluasan secara bertahap terkait dengan liberalisasi
harga-harga
c. Desentralisasi kebijakan fiskal
d. Menambahkan kebijakan otonomi terhadap perusahaan-perusahaan negara
e. Membentuk diversifikasi sistem perbankan
f. Mengembangkan bursa pasar
Restrukturisasi
ekonomi yang dilakukan oleh China telah banyak berkontribusi sepuluh kali lipat melebihi GDP sejak tahun 1978. Adapun tantangan terhadap
pemerintah China dalam bidang ekonomi adalah;(1) terjadinya penopangan cukup
besar terkait meningkatnya kesempatan kerja untuk sepuluh juta migran dan pendatang baru, (2)
mengurangi tindakan korupsi dan tindakan-tindakan kriminal lainnya, dan (3)
kontaminasi lingkungan yang terjadi akibat transformasi industri. Kerusakan
lingkungan merupakan tantagan utama bagi pemerintahan China karena pesatnya
perkembangan industri yang mengakibatkan banyaknya polusi dan
pencemaran lainya. Pemerintah China juga mencari tambahan produksi energi
selain gas dan minyak, yaitu dengan fokus terhadap proliferasi nuklir sebagai
energi alternatif.
Perkembangan
perekonomian China saat ini juga diiringi dengan penemuan-penemuan jenius yang
inovatif. Para teknisi China telah dapat mengkloning teknologi dunia dalam
telecommunication and computer gears, serta pengaruh China dalam persaingan
teknologi global yang paling utama utama yaitu dalam persaingan teknologi
khususnya peralatan jaringan.
China berusaha untuk
mengimbangi kemajuan teknologi untuk mengurangi ketergatungan terhadap negara
maju. Sekarang ini China sedang mengembangkan industriteknologi intensif, seperti;
otomotif, baja, kimia, semikonduktor dan elektronik digital. Akhirnya China
dengan cepat menyusul ketertinggalannya dalam industri teknologi, teknik mesin
dan manufaktur sekaligus menyediakan produk teknologi bagi negara-negara lain.
D. Pertahanan dan Keamanan
Perkembangan kekuatan militer China banyak menarik perhatian negara-negara
khususnya di kawasan Asia Timur, seperti; Jepang, Korea Selatan, Korea Utara
dan taiwan. Pertumbuhan militer China yang pesat menimbulkan adanya rasa
kekhawatiran dan ancaman terhadap negara-negara tetangganya. Banyak isu-isu
yang muncul terkait dengan motif China melakukan transformasi militernya, salah
satunya adalah perkembangan militer China didasari oleh motif untuk mencapai
posisi sebagai negara terkuat secara regional dan global,[8] sehingga
kerjasama dengan China merupakan alternatif terbaik yang dapat dilakukan oleh
negara-negara tetangga sebagai tanggapan kritis untuk menyikapi pengembangan
militer China.
China memiliki militer terbesar dunia dengan 2,3 juta personel aktif.
Untuk kekuatan darat, China memiliki 1,9 juta personel, 14 ribu tank, 14.500
satuan artileri dan 453 helikopter. Sedangkan untuk kekuatan udara, China
memiliki 470 ribu personel, 2.556 pesawat tempur, 400 jet penyerang daratan.Untuk kekuatan laut, China memiliki 250 ribu personel, 66 kapal selam, 27
kapal perusak, dan 52 pergat (frigate). Sementara di gudang senjata, China
memiliki 100 ribu personel, 140 rudal nuklir, 1.000 antirudal.[9]
China memiliki senjata Dong Feng 21D, rudal darat yang mampu mencapai
sebuah kapal induk sejauh 2.000 mil di lepas pantai. Selain membeli hak lisensi
dan mereproduksi jet tempur Sukhoi-27 dari Uni Soviet, setelah keruntuhannya.
Pada 2020 China diperkirakan akan memiliki beberapa armada kapal induk,
menyesuaikan dengan kekuatan angkatan lautnya yang besar. Anggaran pertahanan
China dinaikkan 12,7% pada tahun 2011, dari peningkatan 7,5% pada 2010. Dengan
total pengeluaran mencapai 601,1 miliar yuan, atau 6% dari total pengeluaran
pemerintah.
Kebijakan Pertahanan Nasional China
dalam Buku Putih Pertahanan China (China National Defense) tahun 2008 adalah
defensi aktif atau jiji fangyu yaitu sikap mempertahankan diri dan hanya akan
menyerang jika diserang terlebih dahulu.Oleh karena itu berdasarkan kerangka
pertahanan, pengembangan kekuatan militer disesuaikan dengan kebutuhan keamanan
dan pembagunan nasional. Selain itu China juga menjamin bahwa modernisasi
militer yang dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan mempertahankan diri.Dalam
kebijakan proliferasi nuklir, kemampuan serang balas senjata nuklir China dibatasi hanya
untuk mendukung strategi penangkalan menghadapi serangan nuklir dari negara
lain. Hal ini pernah ditegaskan oleh Presiden China, Hu Jintao, pada kongres
Partai Komunis China ke-17 yang berlangsung di Beijing pada Oktober 2007 yang
menyatakan bahwa meskipun China melakukan pembangunan dan modernisasi militer,
tetapi peranan Tentara Pembebasan Rakyat (People’s Liberation Army) masih terbatas pada kapasitas
pertahanan untuk menjaga kedaulatan negara, keamanan dan integritas teritorial.
Pengembangan
militer China juga dimaksudkan untuk mengamankan dan mendukung tujuan dan tugas
pokok pertahanan nasional China, seperti untuk mencegah setiap pelanggaran
wilayah teritorial, baik darat, laut, dan udara, dan melawan tindakan agresi.
Dalam jangka panjang, kekuatan militer China ini juga diarahkan untuk mampu
menjamin negara menjadi bagian integral dari pengaturan keamanan di kawasan,
khususnya Asia Timur. Kekuatan militer juga dapat dipandang sebagai penjamin untuk
menopang pengaruh politik luar negeri China di dunia internasional.
Tentara
Pembebasan Rakyat (TPR) terbagi atas tiga elemen, yaitu TPR - Angkatan Darat,
TPR - Angkatan Laut, dan TPR - Angkatan Udara. China juga membentuk Second Artillery Force, sebuah satuan
yang menangani peluru kendali strategis. Berikut penjelasan dari salah satu angakatan darat;
TPR-AD (Angkatan Darat)Tugas pokok TPR-AD lebih diposisikan
untuk tujuan defensif, yaitu menjaga dan mengamankan wilayah perbatasan,
melindungi kedaulatan negara dari musuh-musuh dalam dan luar negeri, mendukung
pembangunan ekonomi nasional, dan membantu terpeliharanya stabilitas dalam
negeri.[10]TPR-AD
memiliki sekitar 1,6 juta personil dan dibagi ke dalam 18 grup yang
masing-masing berkekuatan sekitar 30.000 hingga 65.000 personil.[11]
A.
Hubungan Diplomatik
Dalam hubungan diplomatik, China termasuk kedalam negara yang aktif dalam
berbagai organisasi internasional seperti; UN, APEC, ASEAN (dialogue partner),
FAO, WTO, IMF, Interpol dan sebagainya. Hubungan diplomatik antara China dengan beberapa negara dunia tergolong harmonis, contohnya;
hubungan diplomatik antara China-Australia. Hubungan diplomatik antara China
dengan Australia terus tumbuh dan semakin matang, kerangka hubungan diplomatik
antara China dan Australia dibangun atas dasar mutual respect atau hubungan
timbal-balik. Pada tahun 2008-2009 Autralia menobatkan China sebagai largest
trading partner, hal ini dikarenakan suksesnya perdagangan yang dilakukan
antara kedua negara yang mencapai $83.0 miliar.[12]Pada Maret 2009
Menteri Luar Negeri Australia, Stephen Smith mengunjungi China untuk membahas
The Second Australia-China Strategic Dialogue. Kerjasama Australia dan China
berlanjut dalam peranana penting terkait dengan penelitian teknologi dan
pendidikan.
BAB III
KESIMPULAN
China merupakan salah satu negara di
kawasan Asia Timur yang saat ini muncul sebagai pusat kekuatan ekonomi tidak
hanya di kawasan Asia Timur tetapi juga di seluruh dunia. Munculnya China
sebagai sebuah negara besar pada awalnya dipelopori oleh Deng Xiaoping dengan
kebijakan Foreign Direct Investment.
Tidak hanya muncul sebagai pusat perekonomian Asia, China juga dianggap sebagai
ancaman bagi negara-negara di kawasan Asia Timur, seperti; Jepang, Korea
Selatan dan Taiwan karena perkembangan militernya.
Selain itu dalam hubungan diplomatik, China
terkenal sebagai negara yang aktif dalam berbagai organisasi internasional.
Kedudukan China sebagai anggota tetap pemegang hak veto dalam Dewan Keamanan
PBB semakin memperkokoh posisi China sebagai negara yang cukup menimbulkan security dillema terhadap negara-negara
tetangganya. Dalam sistem politik dan pemerintahan, China dikategorikan sebagai
negara berhaluan komunis akan tetapi beberapa pengamat hubungan internasional
berpendapat bahwa China tidak sepenuhnya menerapkan sistem sosialis-komunis.
Hal ini terbukti bahwa China merupakan salah satu negara sosialis-komunis yang
dapat survive dari pusaran sistem kapitalis karena China dapat beradaptasi
dengan sistem kapitalis tetapi tetap dikontrol sepenuhnya oleh negara.
DAFTAR PUSTAKA
Dennis J. Blasko. 2005. The Chinese
Army Today: Tradition and Transformation for the 21st Century, New York:
Routledge.
James Kynge. 2006. China Shakes The World: The Rise of a
Hungry Nation. London: Weidenfeld &
Nicolson.
Mochtar Mas’oed dan Colin Mac Andrews.1997. Perbandingan Sistem Politik.Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press
Steven W. Mosher. 2000. Hegemon: China’s Plan to Dominate Asia and
the World. Publisher: Encounter Books
Internet
China’s
National Defense in 2008. The State Council Information Office, 20
Januari 2009. http:/
/www.china.org.cn/government/central_government/200901/20/content_1755577.htm
– diakses 8 Mei 2009.
China
Strengthens Militarydalam http://www.usatoday.com/news/world/2011-07-27-china-strengthens-military_n.htm diakses pada 08 Mei 2009
Hu
Jintao’s Speech to the 17th Party Congress. http://english.cri.cn/4026/2007/10/16/191/
@284354.htm diakses
pada 8 Mei 200
Keterangan Footnote
[1]Satu Negara dua
system iniadalahkebijakanpolitikkhususoleh Deng Xiaoping
untukpenyelesaianmasalah status HongkongdanMakau yang
dikembalikankedaulatannyadariInggrisdanPortugiskepadaRepublik Rakyat
China.Satunegara yang dimaksudadalahRepublik Rakyat China
denganpusatpemerintahannya di Beijing, sedangkanDuasistem yang
dimaksudadalahsosialismedeengankekuasaanterpusatpadaRepublik Rakyat China
dankapitalismesertademokrasidalamtingkat yang berbeda di Hongkong, Taiwan
danMakau.
[2]Taiwan
menjadisebuahwilayah yang mempunyaisyarat-syaratsebagainegara yang
berdaulatnamuntidakmempunyaikedaulatan di
duniainternasionalkarenakurangnyapengakuandanhubungandiplomatik.
[3]KomiteTetap Kongres
Nasional Rakyat adalah komite permanen yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam
negara. Komite tetap ini terdiri dari ketua, wakil, sekretaris jendral dan anggota.
Ketua dan wakil komite tetap tidak boleh menjabat lebih dari 2 periode berturut-turut.
[6]Tercatat ada sekitar 21 juta
orang yang meninggal secara tidak wajar, dan lembaga non pemerintah mencatat sekitar
20 juta orang meninggal karena kelaparan.
[7]Mas Wigrantoro Roes Setiyadi, Di Balik Sukses Ekonomi China dan India
lihat http://kakniam.files.wordpress.com/2011/06/dibalik-sukses-ekonomi-china-dan-india.pdfdiaksespada
07 Oktober 2011.
[8]Steven W.
Mosher, Hegemon: China’s Plan to Dominate Asia and the World, Publisher:
Encounter Books, 2000. Lihat juga, Rosemary Foot, “Chinese strategies in a US
hegemonic global order: Accommodating and hedging”, dalam International
Affairs (82), 2006, hal. 77-94.
[9]Fakta
Mengerikan Tentang Militer China lihathttp://www.blogpopuler.com/fakta-mengerikan-tentang-militer-cina/diaksespada
07 Oktober 2011
[10]Dennis J. Blasko, The Chinese Army Today: Tradition
and Transformation for the 21st Century, Routhledge, 2005, hal. 66.
[11]“People’s
Liberation Army Ground Force,” http://en.wikipedia.org/wiki/People’s_Liberation_Army_Ground_Forcediaksespada
8 Mei 2009
[12]Australia’s
Bilateral Relationships, Year Book Australia 2009-10 (Australian Bureau of
Statistics, 04 June 2010)
backgroundnya tolong di ganti. artikelnya jd susah di baca dan bikin sakit mata. nuhun.
BalasHapus